Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat vaksinasi COVID-19 sudah mencapai 63 persen, sehingga target 70 persen dari target 1,9 juta penerima, akan tercapai pada akhir tahun 2021
Kepala Dinkes Cianjur dr Irvan Nur Fauzy di Cianjur Jumat, mengatakan Gebyar Vaksinasi yang digelar secara massal, hingga dari rumah ke rumah, cukup efektif menambah angka penerima vaksinasi mulai dari lansia hingga usia muda atau di atas 12 tahun, sehingga upaya mengejar target level 1 sudah dapat tercapai di akhir tahun.
Baca juga: Cianjur ditargetkan pada awal tahun 2022 masuk level 1
"Kami optimistis untuk mengejar target 7 persen hingga akhir tahun, sehingga target provinsi dan pusat untuk vaksinasi 70 persen tercapai. Meski berbagai cara dilakukan, termasuk memberikan pelayanan vaksinasi malam hari di puskesmas tertentu," katanya.
Ia menjelaskan, untuk mencapai target hingga akhir tahun, pihaknya juga membuka layanan vaksinasi setiap hari di rumah sakit dan puskesmas yang ada di Cianjur, serta mendatangi pusat keramaian untuk mensosialisasikan warga yang belum mendapat vaksinasi dapat datang ke sejumlah tempat tersebut.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus menjelang libur natal dan tahun baru, pihaknya mengimbau warga untuk menghindari kerumunan, meski telah mendapatkan vaksinasi karena pandemi masih ada."Tetap terapkan prokes ketat, hindari kerumunan, meski sudah divaksin jangan sampai mengabaikan aturan karena Corona masih ada. Kami juga akan menyiagakan satgas untuk melakukan pengawasan saat mobilitas tinggi, saat libur natal dan tahun baru, antisipasi lonjakan kasus," katanya.
Baca juga: Dinkes Cianjur optimistis target vaksinasi 70 persen tercapai dalam dua pekan
Bahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan TNI/Polri, guna mendirikan posko pengawasan mobilitas warga terutama pendatang di sejumlah titik yang selama ini, menjadi pusat keramaian di kawasan Puncak-Cipanas hingga kota Cianjur.
"Posko tersebut, juga berfungsi sebagai posko penyekatan mobilitas warga, sehingga tidak terjadi kerumunan dan antrian kendaraan saat malam tahun baru," katanya.