Garut (ANTARA) - Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan saat ini ketersediaan vaksin COVID-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat masih terbatas belum mampu memenuhi permintaan warga setiap hari, akibatnya banyak warga yang harus ditunda vaksinasinya.
"Vaksin yang diberikan pemerintah pusat itu terbatas," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.
Pemkab Garut saat ini sedang semangat melaksanakan vaksinasi dengan sasaran masyarakat umum yang digelar di Pendopo Garut maupun di tiap puskesmas dan beberapa sentra lainnya.
Setiap harinya, kata dia, permintaan masyarakat cukup banyak, namun tidak diimbangi dengan jumlah dosis vaksin yang tersedia di Kabupaten Garut.
"Kami sedang semangat-semangatnya, coba lihat di sini (Pendopo) misalkan ada satu vaksinasi, kuota 100 yang datang 150, yang 50 itu kecewa," katanya.
Ia mengungkapkan pengiriman vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat ke Kabupaten Garut seringkali tidak tentu datangnya, begitu juga kuotanya, sehingga pelaksanaan vaksinasi tertunda karena harus menunggu pasokan dari pusat.
"Kuota untuk Garut ini kami juga tidak menentu, katanya hari ini akan dikirim, ternyata belum ada," katanya.
Bupati menyampaikan selama belum mendapatkan pasokan dari pemerintah pusat, pihaknya seringkali menggunakan jatah vaksin milik TNI dan Polri untuk memenuhi permintaan masyarakat di Puskesmas maupun Pendopo.
Ia berharap adanya kerja sama dengan menggunakan dosis vaksin milik TNI Polri itu bisa mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Garut sehingga tercipta kekebalan kelompok atau 'herd immunity'.
"Dari mana sajalah cari pinjam yang penting untuk warga Garut kami targetkan 'herd immunity'nya bulan Desember," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut siapkan 4.000 dosis vaksin ketiga untuk nakes
Baca juga: Pemkab Garut terjunkan Pramuka bantu sukseskan vaksinasi
Baca juga: Garut percepat vaksinasi ke berbagai kalangan dan pelosok
Stok vaksin COVID-19 di Garut belum bisa penuhi permintaan warga
Selasa, 24 Agustus 2021 5:50 WIB