Garut (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Jawa Barat meninjau Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora untuk mengetahui kondisinya sebagai persiapan akan dibukanya kembali tempat wisata jika Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masuk pada Level 2.
"Mudah-mudahan PPKM tidak diperpanjang, Garut masuk Level 2," kata Kepala Disparbud Garut Budi Gan Gan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan peninjauan objek wisata satwa bertujuan untuk mengetahui langsung kondisi satwa maupun pengelolaan wisata sejak diterapkannya PPKM atau selama objek wisata ditutup untuk umum.
Wisata satwa satu-satunya di Kabupaten Garut itu, kata Budi, cukup terawat dengan baik, pengelola terus berupaya menggunakan strategi yang baik agar taman satwa tetap bertahan meski di tengah pandemi COVID-19.
"Hewan cukup terawat dengan baik, pengelola masih bisa bertahan dengan menggunakan strategi yang bagus," katanya.
Manajer Taman Satwa Cikembulan Rudy Arifin menyatakan pihak Disparbud Garut sudah meninjau langsung kondisi taman satwa termasuk menanyakan permasalahan pakan bagi satwa selama penerapan PPKM.
Rudy menyampaikan selama PPKM tempat wisata ditutup, akibatnya pengelola wisata kesulitan memenuhi kebutuhan pakan satwa karena tidak ada pendapatan dari pengunjung.
"Kalau sama sekali tidak ada pendapatan dari pengunjung, paling dua bulan ke depan kita masih bisa 'survive'," kata Rudy.
Ia berharap Taman Satwa Cikembulan mendapatkan dukungan dan solusi dari pemerintah terkait berbagai persoalan yang dihadapi pengelola wisata selama penerapan PPKM.
Ia berharap pemerintah dapat segera mengizinkan kembali objek wisata dibuka untuk umum, dan pihak pengelola siap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan wabah COVID-19.
"Harapan lainnya bisa segera dibuka dengan menerapkan prokes agar kami tidak kewalahan menyediakan pakan untuk satwa," katanya.
Ia menambahkan selama objek wisata ditutup karena masih PPKM, maka upaya yang akan dilakukan pengelola yaitu dengan cara pengalihan daging sapi ke daging ayam untuk satwa jenis karnivora dan mencari donasi untuk penyediaan pakan.
"Kita masih bisa bertahan dengan cara pengalihan daging sapi ke daging ayam untuk jenis karnivora, kemudian belanja buah atau sayuran ke petani, serta mencari donasi untuk pakan satwa, selebihnya kalau PPKM terus berlanjut, kita pasrah," kata Rudy.
Baca juga: Taman Satwa Cikembulan Garut jaga prokes agar tetap aman dikunjungi
Baca juga: Taman Satwa Cikembulan Garut hibur pengunjung dengan aksi "food enrichment"
Baca juga: Wisatawan ke Cikembulan Garut mulai menggeliat