Cianjur (ANTARA) - Satgas COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, menilai letak geografis yang jauh untuk sampai ke pusat layanan kesehatan atau lokasi vaksinasi massal, membuat angka vaksinasi untuk lansia di Cianjur, baru mencapai 3 persen atau 6.000 lansia dari target sebanyak 180 ribu lansia.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Gugus Tugas COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Kamis, mengatakan mengacu data dari pusat target vaksinasi untuk lansia mencapai 200 ribu orang, namun setelah dilakukan validasi hanya 180 ribu orang yang akan mendapatkan vaksinasi.
"Sosialisasi ke setiap desa akan lebih ditingkatkan, sebagai upaya mendongkrak vaksinasi untuk lansia. Kami terus berupaya agar target dapat tercapai dengan target beberapa bulan kedepan," katanya.
Ia menjelaskan, ada beberapa faktor lain yang membuat pencapaian vaksinasi lansia rendah seperti penjaringan sasaran vaksinasi yang belum maksimal di masing-masing kecamatan hingga desa karena letak geografis yang jauh dari pusat kecamatan atau desa hingga ke pusat layanan kesehatan.
Cianjur memiliki wilayah yang luas, hinga pelosok, termasuk pelosok perkotaan, membuat petugas kesulitan untuk melakukan penjaringan, meski sudah terjaring banyak lansia yang tidak sampai ke pusat pelyanan vaksinasi karena jarak yang dinilai jauh.
"Upaya jemput bola ke rumah lansia tidak memungkinkan untuk dilakukan karena keterbatasan tenaga, mulai dari tenaga pendataan hingga tenaga medis. Terlebih waktu yang dibutuhkan cukup lama karena jarak yang beragam untuk pelayanan langsung," katanya.
Ditambah lagi, ungkap dia, ketersediaan stok vaksin menjadi kendala karena pemkab harus membagi dengan sasaran dari kelompok lain seperti pegawai publik dan guru. Sehingga saat ini, fokus vaksinasi tuntas akan dilakukan untuk tenaga pengajar yang tersisa 20 persen atau 3.600 orang.
"Kita tuntaskan untuk guru terlebih dahulu dan pegawai publik lainnya, kemudian fokus kembali ke lansia dengan harapan dapat selesai dalam beberapa bulan kedepan dengan jumlah total 180 ribu orang," katanya.
Sementara vaksinasi untuk guru di Cianjur, sudah mencapai 80 persen dari target sebanyak 18 ribu orang, sedangkan sisanya ditargetkan sudah mendapatkan vaksinasi kedua hingga awal bulan Juni. Hal tersebut dilakukan sebagai syarat wajib bagi sekolah untuk dapat menggelar pembelajaran tatap muka di awal bulan Juli 2021.
"Kita upaya vaksinasi untuk guru tuntas di akhir atau awal bulan depan karena rencana pemerintah daerah akan menggelar uji coba pembelajaran tatap muka pertengahan bulan Juni dan tatap muka serentak di awal bulan Juli dengan syarat seluruh guru sudah mendapatkan vaksinasi kedua," katanya.
Baca juga: Dinkes Cianjur catat puluhan ribu pegawai publik sudah divaksinasi
Baca juga: Cianjur genjot vaksinasi untuk 8.000 guru yang belum divaksin
Baca juga: Dinkes Cianjur hentikan sementara vaksinasi tahap II hingga 18 Mei 2021