Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI dan Konsulat Jenderal RI di Amerika Serikat mengajak warga Indonesia di Amerika Serikat untuk meningkatkan kewaspadaan dan saling melindungi dari tindak kekerasan bermotif rasial.
Langkah proaktif dan cepat dilakukan oleh KBRI dan KJRI di AS untuk menyikapi kecenderungan meningkatnya tindak kekerasan, diskriminasi, dan ujaran bermotif rasial yang terjadi akhir-akhir ini di AS, dalam upaya memastikan keamanan dan keselamatan WNI dan masyarakat Indonesia di seluruh wilayah AS.
Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis dari KBRI Washington yang diterima di Jakarta, Senin.
KBRI Washington DC dengan dukungan seluruh KJRI di AS (KJRI Chicago, Houston, Los Angeles, New York, dan San Francisco) menggelar pertemuan bersama perwakilan masyarakat Indonesia se-AS, bertajuk "Bincang-Bincang Virtual Perlindungan Preventif" dengan tema "Tindak Kekerasan terhadap Etnis Asia dan Tindak Pidana Penipuan melalui Media Daring" pada Sabtu (27/3).
Hampir 100 orang perwakilan masyarakat dan diaspora Indonesia dari berbagai kota di seluruh AS, yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, serta pimpinan dan perwakilan organisasi masyarakat, terlihat antusias dan aktif berpartisipasi dalam bincang-bincang virtual selama 1,5 jam tersebut.
Sebagai pembicara utama, Atase Kepolisian KBRI Washington DC, Brigjen Polisi Ary Laksmana Widjaja, menekankan pentingnya masyarakat Indonesia di AS untuk mengambil langkah-langkah pencegahan serta berani mengambil aksi ketika dihadapkan dengan tindak kekerasan dan pidana.
"Ayo berani, dan saling melindungi. Apabila menjadi korban kekerasan, minta bantuan warga di sekitar tempat kejadian, dan segera telepon 911. Laporkan juga kepada Perwakilan RI terdekat agar dapat kami bantu secepatnya dan berikan pendampingan," ujar Ary.
Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Washington DC, Gustaav Ferdinandus menyampaikan bahwa Kementerian Luar Negeri RI telah menyampaikan permintaan perhatian khusus dan serius dari Pemerintah AS untuk menjamin keselamatan dan keamanan WNI dan masyarakat Indonesia di AS.
"KBRI juga telah menyiapkan pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menyikapi perkembangan situasi keamanan terkini di AS. Selain itu, Perwakilan RI di AS baik KBRI maupun KJRI memiliki hotline yang dapat dihubungi oleh masyarakat Indonesia setiap saat, 7 hari 24 jam," kata Gustaav.
Menurut Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Washington Yudho Sasongko, kegiatan pertemuan itu merupakan salah satu wujud konkret perlindungan WNI dan masyarakat Indonesia di luar negeri sebagai salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia saat ini.
Acara itu pun mendapat respons sangat positif dari para peserta, yang mengapresiasi upaya KBRI dan KJRI di AS untuk menjangkau masyarakat secara langsung untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah meningkatnya situasi keamanan di AS akhir-akhir ini.
"Terima kasih sudah memfasilitasi acara yang bermanfaat bagi warga Indonesia di USA," ujar Vembri Prihardono, perwakilan dari Indonesian Muslim Society in America (IMSA).
Selain melakukan upaya jangkauan kepada perwakilan komunitas Indonesia, KBRI dan KJRI di AS sebelumnya juga telah mengadakan pertemuan virtual dengan perwakilan Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias) guna memastikan para mahasiswa dalam kondisi baik di tengah merebaknya isu tindak kekerasan bermotif rasial akhir-akhir ini.
Selanjutnya, kegiatan dialog seperti ini akan terus dilakukan oleh seluruh Perwakilan RI di AS untuk memberikan informasi yang lebih luas kepada masyarakat Indonesia di AS.
Baca juga: Khawatir penyerangan WNI di AS, KJRI New York komunikasi ke Wali Kota Philadelphia
Baca juga: Kebencian berupa sentimen anti-Asia meningkat di AS
Warga Indonesia di AS diminta waspadai tindak kekerasan rasial
Senin, 29 Maret 2021 11:33 WIB