Majalengka (ANTARA) - Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati, Majalengka, Ahmad Faa Iziyn mengatakan awal musim hujan di wilayah Cirebon, Jawa Barat, mundur 10 sampai 30 hari dibandingkan normalnya.
"Untuk awal musim hujan di wilayah Cirebon diprakirakan mundur dibandingkan biasanya," kata Faiz di Majalengka, Minggu.
Menurutnya mundurnya awal musim hujan di tahun 2019/2020 ini berkisar 1 hingga 3 dasarian atau 10 sampai dengan 30 hari dibandingkan dengan normalnya.
Wilayah Cirebon meliputi Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan, dimana awal hujan diprakirakan pada bulan November dan Desember.
"Kalau di Kabupaten dan Kota Cirebon musim hujannya itu pada awal bulan November sampai dengan pertengahan bulan Desember, tergantung zona musimnya," ujarnya.
Sedangkan Kabupaten Indramayu, lanjut Faiz, yaitu akhir Bulan November sampai awal Desember, itu terjadi hampir di semua Kota Mangga. Dimana ada yang maju dan mundur awal musim hujannya.
Faiz menambahkan untuk Kabupaten Majalengka, diprakirakan akan mundur 1 sampai dengan tiga dasarian atau 10 sampai 30 hari. Dan musim hujannya sendiri terjadi diakhir Bulan November.
Untuk Kabupaten Kuningan, awal musim hujan juga mengalami mundur dibandingkan normal, dimana bisa mencapai 2 dan 3 dasarian atau 20 sampai 30 hari.
"Awal musim hujan diprakirakan awal Bulan November sampai akhir Bulan Desember. Jadi awal musim hujan Wilayah Cirebon mundur dibandingkan normalnya," kata Faiz.
Baca juga: Tingkat polusi udara Kota Cirebon cukup tinggi tapi dibawah bahaya
Baca juga: DLH Cirebon tuding asap kendaraan bermotor penyumbang terbesar polusi udara
BMKG: Awal musim hujan wilayah Cirebon mundur 30 hari
Minggu, 15 September 2019 14:09 WIB