Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut mencatat sebanyak 49 kejadian kebakaran selama enam bulan pada tahun 2019 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang disebabkan berbagai faktor seperti korsleting listrik dan kompor.

"Selama enam bulan di tahun ini jumlah kebakaran di Kabupaten Garut mencapai 49 kejadian," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, Aji Sukarmadji kepada wartawan di Garut, Jumat.

Ia menuturkan, angka kejadian itu terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya dalam kurun waktu satu semester yang sama sebanyak 60 kasus kebakaran.

Seluruh kejadian kebakaran itu, kata dia, tersebar di beberapa daerah, tidak hanya di perkotaan yang padat penduduk, tetapi terjadi juga di wilayah selatan dan utara Garut dengan penyebabnya korsleting listrik dan tungku api atau kompor gas.

"Rata-rata kebakaran diakibatkan hubungan arus pendek listrik, selain itu berasal dari regulator gas dan tungku api," katanya.

Peristiwa kebakaran itu, kata dia, telah menimbulkan kerugian materi yang cukup tinggi, berdasarkan perhitungan yang diperkirakan Dinas Pemadam Kebakaran Garut mencapai puluhan miliar rupiah.

"Kerugian materi akibat kebakaran itu mencapai puluhan miliar rupiah," katanya.

Ia mengimbau, memasuki musim kemarau masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan karena potensi kebakaran cukup tinggi terutama di kawasan pemukiman padat penduduk.

Upaya mengantisipasi kebakaran di lingkungan masyarakat, kata Aji, jajarannya membentuk satuan sukarela kebakaran yang telah diberi pelatihan untuk membantu pemadaman apabila ada kebakaran di lingkungan sekitarnya.

"Kami dari petugas pemadam kebakaran siap siaga 24 jam, masyarakat yang mengetahui ada kejadian kebakaran secepatnya lapor dan melakukan penindakan dasar," katanya.

Baca juga: Kebakaran hanguskan empat rumah di Garut Kota

Baca juga: Gudang terbakar tewaskan satu orang di Cisaranten

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019