Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat Rachmat Syafei juga mengajak para ulama di Jawa Barat untuk terlibat dalam menjaga umat agar selalu rukun atau menjaga persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Mantapkanlah tugas kita sesuai dengan fungsi masing-masing. Tadi dimohonkan agar para kiai, para ulama, para ustadz dengan segala kharismatiknya, dimohonkan untuk menjaga kerukunan ini," kata Rachmat Syafei dalam siaran pers Humas Pemprov Jabar, Minggu.

Rachmat menuturkan dengan kharisma dan ilmu keagamaannya pihaknya optimistis para ulama diyakini akan mampu mengajak umat untuk tetap rukun dan damai.
 
"Sebarkan kerukunan, hubungkan kasih sayang dan salat malam sementara orang-orang sedang tidur. Ini adalah kesempatan kita pada bulan puasa ini,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil menggelar silaturahim dengan para ulama terkemuka Jawa Barat di Gedung Negara Pakuan Bandung.
 

Dalam acara tersebut Gubernur Emil ini memaparkan sejumlah perkembangan Jawa Barat selama delapan bulan di bawah kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum.
 
Menurutnya banyak program telah digulirkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat terutama program-program yang berkaitan dengan pembangunan spiritualitas atau batin, sesuai dengan visi Jawa Barat Juara Lahir dan Batin.
 
“Saya ingin melaporkan situasi terkini perkembangan di Jawa Barat sampai bulan Mei. Saya sampaikan 90 persen hal yang baik,” kata Emil.
 
Ia mengambil contoh bahwa saat ini Jawa Barat menjadi daerah tujuan bagi banyak investor luar negeri. Tahun lalu saja Jawa Barat berhasil menjadi provinsi dengan penanaman investasi terbesar secara nasional yang mencapai Rp162 triliun.
 
Emil mengaku dirinya hari ini diwawancara oleh salah satu media yang menjadi referensi media internasional.

Wartawan dari media itu mengatakan bahwa setiap pergi ke berbagai negara atau bertemu dengan para duta besar negara sahabat, apabila berbicara tentang Indonesia mereka selalu antusias ingin menjalin hubungan dengan Jawa Barat.
 
“Apa akibat dari itu? Rezeki turun banyak, tahun lalu rezeki (investasi) Rp162 triliun. Dari 23 negara ingin memakmurkan Jawa Barat,” ungkapnya.
 
Emil juga memaparkan sejumlah program spiritualitas yang telah berhasil menelurkan para ulama yang siap mempromosikan Islam damai ke seluruh dunia. 

Emil mengatakan program pelatihan Bahasa Inggris gelombang satu bagi pemuka agama atau program “English for Ulama” berhasil mencetak kader ulama Jawa Barat.
 
“Maka dalam waktu dua atau tiga bulan kami persiapkan mereka dakwah ke Eropa. Ini sebuah langkah dakwah baru dari Jawa Barat mungkin di provinsi lain tidak, karena kami fasilitasi dan sedang kami pilih topik-topik (dakwahnya),” ujar Emil.
 
“Nah, kami butuh masukan (materi) kira-kira kalau nanti para ulama ini pergi ke Eropa materi apa yang akan diceritakan kepada komunitas masyarakat di sana, tapi kami ingin bercerita kalau ingin melihat Islam yang rahmatan lil’alamin, yang kondusif, yang damai, silakan ke Jawa Barat saja,” katanya.
 
Emil juga menekankan pentingnya kolaborasi para ulama dan umaro dalam menjaga kondusivitas dan kerukunan umat. 

Dia menuturkan jangan sampai nasib NKRI menjadi negara yang terpecah belah. Salah satu nikmat yang mesti disyukuri adalah nikmat berbangsa dan bernegara, yang belum tentu bisa dirasakan oleh semua negara di dunia ini.


Baca juga: MUI Jabar : 'People Power" sama dengan haram

Baca juga: MUI Jabar imbau ormas tidak razia warung makan saat puasa
 



 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019