Masyarakat Kota Bogor Jawa Barat kini terhindar dari krisis air bersih, setelah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor mengoperasikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru yang air bakunya bersumber dari Sungai Ciliwung.

"Selama ini warga banyak komplain tentang layanan PDAM, mati lah. Tapi sekarang di elevasi tinggi tekanannya masih bagus. Di sini 0,3 bar. Batas standar minimum pelayanan," ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim saat meninjau aliran air ke rumah warga di Perumahan Taman Pajajaran, Kota Bogor, Jumat.

Menurut Dedie, dengan operasionalnya SPAM yang berlokasi di Katulampa Kota Bogor ini, sisa masyarakat yang belum terlayani PDAM berkurang. Kini, 93 persen masyarakat Kota Bogor sudah terlayani air bersih dari PDAM.

"Warga Bogor masih ada tujuh persen yang belum terlayani. Kita masih punya beberapa rencana penambahan WTP di Bogor Barat, dan SPAM di Rancamaya, Palasari, dan Cipinang Gading," ujar mantan Direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan, Deni Surya Senjaya di tempat yang sama menerangkan, pasokan air dari Sungai Ciliwung ini memiliki debit air 300 liter per detik. Berdasarkan hitungannya, pasokan air baku baru ini bisa menambah pelayanan air ke 21 ribu pelanggan.

"Kalau kondisi sebelumnya yang hanya dari Sungai Cisadane dengan debit air sekitar 2.000 liter per detik, untuk melayani 160 ribu pelanggan di Kota Bogor dan 14 ribu pelanggan di Kabupaten Bogor," ujarnya.

Pasalnya, sebelum mengoperasikan SPAM Katulampa, PDAM Tirta Pakuan baru menjangkau pelayanan 91 persen ke wilayah Kota Bogor dari target 95 persen.

Baca juga: Sentul City terdampak kurangnya air bersih, pengelola dipasok 25 truk air curah

Baca juga: PDAM Bogor anggap tinja di Sungai Ciliwung tidak masalah



 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019