Menghadapi arus mudik, Bandara Husein Sastranegara Bandung mengalami penurunan penumpang dibandingkan hari-hari biasa dan arus mudik tahun lalu.
Pejabat Bandara Husein Sastranegara, Andika Nuryaman menuturkan sejak bulan Januari lalu, penurunan penumpang sudah mulai terlihat hingga mencapai 15 persen.
"Sampai saat ini belum ada peningkatan signifikan, malah kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, ada penurunan," kata Andika di Bandara Husein Sastra Negara, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat.
Dia memprediksi puncak arus mudik jalur udara dari Bandung yaitu pada tiga hari sebelum Lebaran. Biasanya pada puncak tersebut, kata dia, angka penumpang diatas 11 ribu per harinya.
Namun menurut Andika, mahalnya harga tiket menyebabkan para pemudik yang biasa menggunakan jalur udara, mencari alternatif lain.
"Alternatifnya adanya dibuka tol jawa, kereta api dan transportasi lain. Itu sudah terlihat ya," katanya.
Menurutnya permasalahan tersebut bukan hanya terjadi di Bandara Husein, sejumlah bandara lain pun mengalami penurunan penumpang.
"Bukan hanya di pulau Jawa, tapi hampir menyeluruh," katanya.
Walaupun demikian pihaknya, kata dia, akan tetap melakukan persiapan menjelang adanya arus mudik tahun ini. Dia juga menyebutkan telah berkordinasi dengan sejumlah pihak demi kelancaran perayaan Lebaran.
"Saat ini kita sudah mendirikan posko gabungan bersama dengan semua komunitas dari bandara baik itu dengan air navigasi, maskapai penerbangan dan dengan pengamanan TNI AU untuk konsolidasi dan kordinasi," kata dia.
Baca juga: Penerbangan luar Jawa di Bandara Husein dipindah ke Kertajati mulai 15 Juni
Baca juga: Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung luncurkan 50 taksi daring di Bandara Husein
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Pejabat Bandara Husein Sastranegara, Andika Nuryaman menuturkan sejak bulan Januari lalu, penurunan penumpang sudah mulai terlihat hingga mencapai 15 persen.
"Sampai saat ini belum ada peningkatan signifikan, malah kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, ada penurunan," kata Andika di Bandara Husein Sastra Negara, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat.
Dia memprediksi puncak arus mudik jalur udara dari Bandung yaitu pada tiga hari sebelum Lebaran. Biasanya pada puncak tersebut, kata dia, angka penumpang diatas 11 ribu per harinya.
Namun menurut Andika, mahalnya harga tiket menyebabkan para pemudik yang biasa menggunakan jalur udara, mencari alternatif lain.
"Alternatifnya adanya dibuka tol jawa, kereta api dan transportasi lain. Itu sudah terlihat ya," katanya.
Menurutnya permasalahan tersebut bukan hanya terjadi di Bandara Husein, sejumlah bandara lain pun mengalami penurunan penumpang.
"Bukan hanya di pulau Jawa, tapi hampir menyeluruh," katanya.
Walaupun demikian pihaknya, kata dia, akan tetap melakukan persiapan menjelang adanya arus mudik tahun ini. Dia juga menyebutkan telah berkordinasi dengan sejumlah pihak demi kelancaran perayaan Lebaran.
"Saat ini kita sudah mendirikan posko gabungan bersama dengan semua komunitas dari bandara baik itu dengan air navigasi, maskapai penerbangan dan dengan pengamanan TNI AU untuk konsolidasi dan kordinasi," kata dia.
Baca juga: Penerbangan luar Jawa di Bandara Husein dipindah ke Kertajati mulai 15 Juni
Baca juga: Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung luncurkan 50 taksi daring di Bandara Husein
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019