Sejumlah petani di Desa Cigadog, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai tertarik menanam bawang putih karena memiliki nilai jual tinggi dan pasar yang jelas sehingga akan memberikan keuntungan buat petani.
"Sekarang mulai nanam bawang putih, biasanya menanam jenis tani lain seperti bawang merah," kata Dindin (56) petani warga Cigadog, Garut, Jumat.
Ia menuturkan, harga bawang putih di pasaran saat ini cukup tinggi, sehingga petani di Cigadog mulai tertarik untuk beralih tanam dari jenis pertanian lain ke bawang putih.
Ia mengungkapkan, alasan lain beralih tanam itu karena harga jual jenis pertanian lainnya tidak stabil, untuk itu petani mencoba pada komoditas bawang putih karena memiliki harapan harga jual yang bagus.
"Dulu juga pernah nanam bawang putih tapi selalu dianggap gagal karena tumbuhnya tidak sempurna," katanya.
Ia menyampaikan, bawang putih yang hanya tumbuh tunggal itu justru kualitas terbaik yang harga jualnya lebih tinggi daripada bawang putih biasanya.
"Baru tahu belakangan bahwa bawang putih tunggal itu ternyata lebih mahal, kalau dulu karena dianggap gagal dikasih ke warga sekitar," katanya.
Sementara itu, petani yang beralih tanam ke bawang putih mendapatkan dukungan dari Bupati Garut Rudy Gunawan yang sempat menghadiri penanaman perdana di Kampung Cigadog.
Menurut dia, komoditas bawang putih saat ini harga jualnya cukup tinggi, bahkan barang yang dijual di pasaran merupakan bawang impor, untuk itu adanya petani yang beralih tanam ke bawang putih diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal.
"Komoditi bawang putih ini cukup menjanjikan juga nilai ekonomisnya lebih besar dan kebutuhannya lebih banyak," katanya.
Baca juga: Polres Garut telusuri kelangkaan bawang putih
Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Garut jual pangan murah bagi masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Sekarang mulai nanam bawang putih, biasanya menanam jenis tani lain seperti bawang merah," kata Dindin (56) petani warga Cigadog, Garut, Jumat.
Ia menuturkan, harga bawang putih di pasaran saat ini cukup tinggi, sehingga petani di Cigadog mulai tertarik untuk beralih tanam dari jenis pertanian lain ke bawang putih.
Ia mengungkapkan, alasan lain beralih tanam itu karena harga jual jenis pertanian lainnya tidak stabil, untuk itu petani mencoba pada komoditas bawang putih karena memiliki harapan harga jual yang bagus.
"Dulu juga pernah nanam bawang putih tapi selalu dianggap gagal karena tumbuhnya tidak sempurna," katanya.
Ia menyampaikan, bawang putih yang hanya tumbuh tunggal itu justru kualitas terbaik yang harga jualnya lebih tinggi daripada bawang putih biasanya.
"Baru tahu belakangan bahwa bawang putih tunggal itu ternyata lebih mahal, kalau dulu karena dianggap gagal dikasih ke warga sekitar," katanya.
Sementara itu, petani yang beralih tanam ke bawang putih mendapatkan dukungan dari Bupati Garut Rudy Gunawan yang sempat menghadiri penanaman perdana di Kampung Cigadog.
Menurut dia, komoditas bawang putih saat ini harga jualnya cukup tinggi, bahkan barang yang dijual di pasaran merupakan bawang impor, untuk itu adanya petani yang beralih tanam ke bawang putih diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal.
"Komoditi bawang putih ini cukup menjanjikan juga nilai ekonomisnya lebih besar dan kebutuhannya lebih banyak," katanya.
Baca juga: Polres Garut telusuri kelangkaan bawang putih
Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Garut jual pangan murah bagi masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019