Tim Inafis Polda Metro Jaya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan bom pipa dan sejumlah benda diduga bahan peledak di sebuah toko ponsel Wanky Cell, Jalan Muhtar Tabrani, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis.
"Dari hasil olah TKP, ditemukan sejumlah benda. Dari tim penjinak bom menemukan ada beberapa yang ada kaitannya dengan bom, yakni kabel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono di Bekasi, Kamis.
Selain itu, ada sejumlah benda yang diduga sebagai material pembuat bom, seperti sendok, saringan, dan buku panduan membuat bom.
Kemudian, dari inafis dan iden juga ada beberapa benda yang dibawa, seperti hasil temuan sidik jari.
"Ada buku-buku juga untuk belajar membuat bahan peledak dan buku tentang internet di sana," katanya.
Dari tempat kejadian, polisi juga menyita sejumlah benda yang tidak ada kaitannya dengan bisnis penjualan aksesoris ponsel.
"Ada lakban banyak, ada empat sampai lima dus di dalam yang digunakan untuk menyatukan alat," kata Argo.
Di lokasi yang sama, petugas juga menemukan beberapa tulisan, hanya saja Argo tidak memerinci soal tulisan yang dimaksud.
"Semua barang atau benda yang tidak ada kaitannya dengan bisnis aksesoris handphone kami bawa," ucapnya.
Seluruh barang bukti tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tas koper.
"Ada satu koper yang dibawa, dari Labfor juga ada. Inafis juga ada beberapa, ada dua tadi yang dibawa, isinya bermacam-macam," kata Argo.
Baca juga: Kasus suap Meikarta, Neneng dituntut 7,5 tahun penjara
Baca juga: Teroris JAD berniat sasar anggota Polri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Dari hasil olah TKP, ditemukan sejumlah benda. Dari tim penjinak bom menemukan ada beberapa yang ada kaitannya dengan bom, yakni kabel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono di Bekasi, Kamis.
Selain itu, ada sejumlah benda yang diduga sebagai material pembuat bom, seperti sendok, saringan, dan buku panduan membuat bom.
Kemudian, dari inafis dan iden juga ada beberapa benda yang dibawa, seperti hasil temuan sidik jari.
"Ada buku-buku juga untuk belajar membuat bahan peledak dan buku tentang internet di sana," katanya.
Dari tempat kejadian, polisi juga menyita sejumlah benda yang tidak ada kaitannya dengan bisnis penjualan aksesoris ponsel.
"Ada lakban banyak, ada empat sampai lima dus di dalam yang digunakan untuk menyatukan alat," kata Argo.
Di lokasi yang sama, petugas juga menemukan beberapa tulisan, hanya saja Argo tidak memerinci soal tulisan yang dimaksud.
"Semua barang atau benda yang tidak ada kaitannya dengan bisnis aksesoris handphone kami bawa," ucapnya.
Seluruh barang bukti tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tas koper.
"Ada satu koper yang dibawa, dari Labfor juga ada. Inafis juga ada beberapa, ada dua tadi yang dibawa, isinya bermacam-macam," kata Argo.
Baca juga: Kasus suap Meikarta, Neneng dituntut 7,5 tahun penjara
Baca juga: Teroris JAD berniat sasar anggota Polri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019