Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Cianjur, Jawa Barat, mencatat pengurangan jatah blangko KTP elektronik  dari pusat setelah Pemilu 2019 yang biasa mendapat jatah 2.000 keping dikurangi menjadi 1.000 keping.

Kepala Disdukcapil Cianjur, Muchsin Sidiq Elfatah di Cianjur Rabu, mengatakan setelah pemilu usai, pemohon pencetakan KTP elektronik (KTP el), kembali normal dan pihaknya tidak terlalu dikejar target dalam pencetakan.

"Sudah kembali normal dalam melakukan pelayanan karena tidak dikejar target seperti sebelum pemilu. Untuk pencetakan saat ini, masih dalam angka normal 400 sampai 500 pencetakan perhari," katanya.

Ia menjelaskan, akibat pengurangan jatah blangko dari pusat, menyebabkan pihaknya terkendala untuk satu kali percetakan.

"Sebelum pemilu kita mendapat 2000 ribu lebih blanko, namun setelah selasai pemilu kami hanya mendapat 1000 sampai 1500 kuota," katanya.

Hal tersebut menjadi kendala dalam pencetakan karena untuk pencetakan di Cianjur dalam sehari mencapai 500 pencetakan, sehingga pada hari keempat belum bisa melakukan pencetakan karena blangko kosong.

"Kami sudah mengajukan dengan nilai besar, tapi hanya di berikan jatah 1500, akibatnya kami harus bolak-balik melakukan pengajuan. Mungkin karena kuotanya harus di bagi-bagi ke daerah lain," katanya.

Ia menambahkan, kendala tersebut tidak akan berpengaruh terhadap kinerja perangkat dalam pelayanan di lingkungan dinas, termasuk perekaman di tingkat kecematan masih berjalan normal. "Pelayanan dan kinerja tidak terkendala apapun meski kuota blangko terbatas. Kami akan memaksimalkan mengatur kuota yang ada," katanya.

Baca juga: Jumlah penghayat kepercayaan di Jabar capai 3.910 orang, kata Disdukcapil

Baca juga: Disdukcapil mencatat ada 200.000 warga Jabar belum rekam e-KTP

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019