Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan Demokrat tidak tertarik dengan isu politik adu domba, karena itu bisa memecah belah dan tidak mengedukasi rakyat.
"Kami tidak terlalu tertarik pada gimik politik yang tidak mengedukasi rakyat," kata AHY di Cirebon, Jabar, Selasa, menanggapi isu akun Ferdinand yang menyerang Partai Gerindra.
Menurutnya pada masa kampanye Pemilu 2019 ini sangat sering melihat dan mendengar caci maki antara pendukung calon presiden, padahal itu sangat tidak baik.
Karena dengan adanya politik adu domba, maka akan memecah kerukunan anak bangsa, antartetangga dan bahkan saudara bisa juga ribut gara-gara beda pilihan.
"Jangan sampai hubungan keluarga retak gara-gara capres. Temen lama tiba-tiba dikeluarkan dari grup WA gara-gara beda pandangan politiknya," tuturnya.
Dia mengatakan dengan adanya politik adu domba dalam pesta demokrasi lima tahunan itu, maka semua akan merugi.
Padahal kata AHY, pesta demokrasi itu seharusnya disikapi dengan suka cita tanpa harus saling mencaci maki, karena berbeda pilihan itu menjadi hal yang wajar.
"Kita semua merugi kalau seperti itu, padahal ini adalah pesta demokrasi yang seharusnya disikapi dengan suka cita dan gembira karena kita ingin menyongsong Indonesia yang lebih baik," ujarnya.
AHY mengaku Partai Demokrat tengah fokus dengan tujuannya, yakni berhasil meraih suara terbanyak di Pileg dan memenangkan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
Dia menegaskan isu tudingan akun Ferdinand terhadap Partai Gerindra tak membuat retak koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga Uno. AHY tak menampik kerap muncul masalah-masalah di antara partai koalisi.
"Kami lebih tertarik menyikapi isu yang subtansial dibandingkan gimik politik, yang tentunya tidak mengedukasi rakyat. Karena ini bahaya, bisa memacah persatuan," demikian AHY.
Baca juga: AHY: wajar jika ada kader beda pilihan pemimpin nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kami tidak terlalu tertarik pada gimik politik yang tidak mengedukasi rakyat," kata AHY di Cirebon, Jabar, Selasa, menanggapi isu akun Ferdinand yang menyerang Partai Gerindra.
Menurutnya pada masa kampanye Pemilu 2019 ini sangat sering melihat dan mendengar caci maki antara pendukung calon presiden, padahal itu sangat tidak baik.
Karena dengan adanya politik adu domba, maka akan memecah kerukunan anak bangsa, antartetangga dan bahkan saudara bisa juga ribut gara-gara beda pilihan.
"Jangan sampai hubungan keluarga retak gara-gara capres. Temen lama tiba-tiba dikeluarkan dari grup WA gara-gara beda pandangan politiknya," tuturnya.
Dia mengatakan dengan adanya politik adu domba dalam pesta demokrasi lima tahunan itu, maka semua akan merugi.
Padahal kata AHY, pesta demokrasi itu seharusnya disikapi dengan suka cita tanpa harus saling mencaci maki, karena berbeda pilihan itu menjadi hal yang wajar.
"Kita semua merugi kalau seperti itu, padahal ini adalah pesta demokrasi yang seharusnya disikapi dengan suka cita dan gembira karena kita ingin menyongsong Indonesia yang lebih baik," ujarnya.
AHY mengaku Partai Demokrat tengah fokus dengan tujuannya, yakni berhasil meraih suara terbanyak di Pileg dan memenangkan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
Dia menegaskan isu tudingan akun Ferdinand terhadap Partai Gerindra tak membuat retak koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga Uno. AHY tak menampik kerap muncul masalah-masalah di antara partai koalisi.
"Kami lebih tertarik menyikapi isu yang subtansial dibandingkan gimik politik, yang tentunya tidak mengedukasi rakyat. Karena ini bahaya, bisa memacah persatuan," demikian AHY.
Baca juga: AHY: wajar jika ada kader beda pilihan pemimpin nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019