Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai sangat wajar jika ada kader partai yang berbeda pilihan, terutama pemimpin nasional yaitu presiden.

"Sangat wajar jika ada prevensi tertentu (perbedaan kader Partai Demokrat) dalam menentukan pemimpin nasional," kata AHY di Cirebon, Jabar, Selasa, saat menanggapi kader partai yang memilih mendukung capres petahana Jokowi.

Menurut AHY, Partai Demokrat sudah sejak awal terbuka dalam masalah memilih pemimpin, namun dalam struktural Partai Demokrat masih mengusung pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi.

Dia menjelaskan, Partai yang pernah menjadi penguasa selama 10 tahun itu sangatlah demokratis dan majemuk, sehingga wajar jika ada perbedaan pilihan.

"Sejak awal kita memang tidak malu-malu mengatakan secara terbuka partai Demokrat adalah partai yang sangat majemuk dan demokratis," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Cirebon: saya berhak menentukan hak politik di Pilpres

Dia melanjutkan banyak yang mempertanyakan kenapa tidak memberikan sanksi kepada para kader yang berbeda pilihan, tapi dia menyatakan bahwa Demokrat sangat demokratis.

"Ada yang mendesak kami kenapa tidak diberi sanksi segala macam, tapi tunggu dulu karena ini partai yang sangat demokratis. Tidak bisa hanya karena punya perbedaan pandangan politik terkait Pilpres kemudian kami memberikan sanksi begitu saja," tuturnya.

AHY menambahkan untuk kader yang berbeda pilihan dalam Pilpres itu tidak hanya dari Demokrat saja, namun banyak partai mempunyai masalah yang sama, baik dari kubu 01 maupun 02.

"Tapi lihat tidak hanya Demokrat yang mengalami situasi seperti ini, kader partai pengusung pak Jokowi juga ada yang di pak Prabowo," ucap AHY.

Baca juga: AHY diberi tugas pemenangan Demokrat pada Pemilu 2019

Baca juga: Wali Kota Cirebon yang diusung Demokrat dukung Jokowi-Maruf

 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019