Sukabumi (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tengah mengembangkan varietas unggulan Pisang Ambon Lumut yang merupakan produk holtikultura unggulan dan asli dari kabupaten terluas di Pulau Jawa ini.

"Meskipun namanya Pisang Ambon Lumut tetapi pisang tersebut khas Kabupaten Sukabumi dan hanyan bisa dikembangkan di daerah ini. Memang jika ditanam di daerah lain tetap bisa tumbuh, tapi rasanya kurang enak," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Minggu.

Untuk mengembangkan varietas unggulan tersebut. Pemkab Sukabumi saat ini tengah menyiapkan lahan demplot khusus untuk Pisang Ambon Lumut yang rencananya akan dibangun di wilayah utara Sukabumi dan sudah ada lahannya seluas lima hektare.

Keunggulan dari pisang ini dari hasil penelitian para ahli ternyata kadar asamnya sangat rendah dibandingkan Pisang Ambon lainnya, sehingga tentunya buah tersebut aman dikonsumsi khususnya bagi orang yang punya penyakit maag atau lambung.

Rencananya, ungkap dia, pisang ini pun akan dijadikan ikon Kabupaten Sukabumi ke depannya, sebab Pisang Ambon Lumut ini hanya bisa ditemukan di wilayah Sukabumi saja.

Tentunya, lanjut Marwan, untuk menjadi ikon harus diproduksi secara masal, untuk itu pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi untuk segera menyiapkan segala sesuatunya.

"Tentunya pengembangan yang kami lakukan ini tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani, sebab pisang ini harganya lebih tinggi dan tidak menutup kemungkinan bisa bersaing dengan Pisang Cavendish," tambahnya.

Di sisi lain, Marwan mengatakan pihak PT Perkebunan Nusantara saat ini sudah mulai merobah jenis tanaman yang ditanamnya seperti mengembangkan Pisang Cavendish, Barajang dan Raja Buluh. Pemkab Sukabumi juga akan berkolaborasi dengan PTPN dalam mengembangkan tanaman holtikultura tersebut.

Bahkan, pemerintah tidak hanya sebatas menyediakan lahan, benih dan memproduksinya saja, tetapi menyediakan sumber daya manusia yang sudah dilatih dan juga pemasarannya. "Sehingga petani tidak perlu lagi pusing dengan pemasaran karena kami pun akan membantunya," katanya.

Baca juga: Buah durian jadi ikon Kabupaten Sukabumi

Baca juga: LIPI: bendung buah impor harus keroyokan

 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019