Cianjur (Antaranews Jabar) - Seratusan siswa SDN Jayamekar di Desa Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat, belajar di bawah ancaman atap bangunan yang setiap saat bisa ambruk.

Pasalnya sejak lima tahun terakhir, empat ruangan kelas dalam kondisi rusak berat terutama di bagian atap yang sudah turun, sehingga di bagian bawah atau dalam ruangan kelas terpaksa diganjal mengunakan beberapa buah kayu kaso.

"Ini terpaksa kami lakukan karena tidak ada lagi ruangan yang layak untuk digunakan. Proses belajar mengajar terpaksa diliburkan kalau cuaca mendung dan hujan turun deras," kata Dodi Riana kepala sekolah SDN Jayamekar kepada wartawan, Jumat.

Ia menjelaskan, telah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan ke dinas di Pemkab Cianjur, agar anak didiknya dapat belajar dengan tenang tanpa was-was atap atau lagit-langit ambruk menimpa siswa, namun hingga saat ini belum terwujud.

Ia berharap dapat memiliki ruang kelas layaknya sekolah lain di wilayah perkotaan karena sekolah tersebut merupakan sekolah terdekat untuk warga di beberapa kampung di Desa Muaracikadu.

"Harapan kami dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera mengabulkan harapan kami untuk mendapatkan ruang kelas yang layak agar anak-anak menjalani proses belajar mengajar dengan tenang," katanya.

Nisa (10) siswi kelas enam mengatakan, sejak masuk ke sekolah tersebut dan seratusan siswa lainnya, tidak pernah tenang karena debu dari rusak beratnya bagian atap kelas sering berjatuhan terutama ketika sedang belajar.

Bahkan mereka harus pulang ketika cuaca mulai mendung dan hujan turun deras karena guru meminta mereka pulang guna menghindari hal yang tidak diinginkan karena tidak layaknya ruang kelas.

"Kami meminta bupati sampai presiden untuk membantu pembangunan sekolah kami yang sudah tidak layak karena rusak berat dibagian atap dan lantai yang sudah pecah-pecah. Kami sangat ingin punya sekolah seperti di kota," katanya.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019