Cianjur, 21/1 (ANTARA News) - Ketersedian beras di Cianjur, Jawa Barat, masih aman meskipun sejumlah lumbung padi di wilayah tersebut banyak yang rusak akibat bencana alam, bahkan sejumlah wilayah terancam gagal panen.

"Bahkan kami perkirakan tahun ini hasil panen padi dan stok beras di Cianjur surplus atau berlebih seperti tahun sebelumnya," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Cianjur, Mamad Nano di Cianjur Senin.

Ia menjelaskan, musim panen di wilayah tersebut hingga saat ini, masih terkendali karena pola tanam yang baik sudah diterapkan petani sejak beberapa tahun terakhir.

"Petani di Cianjur, sudah pintar memilih waktu tanam dan tidak lagi memaksakan diri untuk menanam padi, namun sudah diseling dengan palawija ketika musim kemarau tiba," katanya.

Ia menjelaskan sejak masuknya musim penghujan diakhir tahun lalu, membuat ratusan hektar area pesawahan tepatnya di kecamatan yang merupakan lumbung padi Cianjur, terkena bencana alam longsor dan tergenang banjir rob.

Namun hal tersebut tidak mempengaruhi hasil panen karena petani sudah tidak lagi melakukan penanaman secara serentak seperti tahun-tahun sebelumnya. Petani di Cianjur sudah terbiasa melakukan sistim tanam tiga kali dalam setahun.

Ia menuturkan, kebutuhan beras Cianjur, saat ini sekitar 255 ribu ton sedangkan hasil yang diperoleh dalam setahun mencapai 835 ribu ton, sehingga hasil panen Cianjur mengalami surplus setiap tahun dan setiap kali panen.

"Cianjur memiliki area tanam padi seluas 161.892 hektare yang dapat dipanen tiga bulan kedepan dan lahan tersebut sudah dapat ditanami kembali setelah panen. Sehingga stok beras selama satu tahun kedepan masih aman," katanya.

Baca juga: Bulog Cianjur luncurkan program stabilkan harga beras

Baca juga: Pabrik rangkap gudang beras di Karanganyar Cianjur terbakar
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019