Bandung (Antaranews Jabar) - Warga di Perumahan Rancaekek Permai II, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang menjadi korban terdampak angin puting beliung, membutuhkan bantuan terpal atau bahan bangunan untuk membangun kembali atap rumah mereka yang rusak.
"Kalau yang dibutuhkan banget sama warga mah, itu bahan bangunan untuk membangun lagi atap rumah. Ya minimal bantuan terpal atau asbes untuk menutup sementara atap rumah," kata Dhani Humaeni warga di posko pengungsian Perumahan Rancaekek Permai II, Senin.
Saat ini ada sejumlah warga yang berinisiatif memperbaiki atap rumahnya yang rusak secara mandiri dengan bahan seadanya seperti terpal atau asbes.
"Jadi sambil nunggu bantuan dari pemerintah, saya dan warga yang lain inisitif sendiri benerin atap rumah pakai terpal atau asbes. Buat beli terpal sama asbes saja kemarin saja itu hampir Rp1 juta," kata Dhani.
Baca juga: Ridwan Kamil berikan pemahaman tentang antisipasi angin puting beliung
Hal senada diutarakan oleh Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Achmad Djohara, menurut dia, warga terdampak angin puting beliung di Perumahan Rancaekek Permai II saat ini membutuhkan bantuan terpal atau bahan bangunan untuk memperbaiki atap rumah mereka yang rusak.
"Di Perumahan Rancaekek Permai II ini ada 738 rumah warga yang rusak akibat puting beliung. Rata-rata atapnya rusak dan mereka membutuhkan bantuan terpal untuk penutup atap rumah sementara," kata Achmad.
Saat ini, lanjut dia, ada sekitar 200 orang warga di Perumahan Rancaekek Permai II, yang mengungsi di sejumlah titik salah satunya di Masjid Al Ikhlas.
"Paling parah terdampak angin puting beliung kemarin itu di sini, di Desa Jelegong, Rancaekek," kata dia.
Baca juga: Basarnas evakuasi korban angin puting-beliung Rancaekek
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kalau yang dibutuhkan banget sama warga mah, itu bahan bangunan untuk membangun lagi atap rumah. Ya minimal bantuan terpal atau asbes untuk menutup sementara atap rumah," kata Dhani Humaeni warga di posko pengungsian Perumahan Rancaekek Permai II, Senin.
Saat ini ada sejumlah warga yang berinisiatif memperbaiki atap rumahnya yang rusak secara mandiri dengan bahan seadanya seperti terpal atau asbes.
"Jadi sambil nunggu bantuan dari pemerintah, saya dan warga yang lain inisitif sendiri benerin atap rumah pakai terpal atau asbes. Buat beli terpal sama asbes saja kemarin saja itu hampir Rp1 juta," kata Dhani.
Baca juga: Ridwan Kamil berikan pemahaman tentang antisipasi angin puting beliung
Hal senada diutarakan oleh Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Achmad Djohara, menurut dia, warga terdampak angin puting beliung di Perumahan Rancaekek Permai II saat ini membutuhkan bantuan terpal atau bahan bangunan untuk memperbaiki atap rumah mereka yang rusak.
"Di Perumahan Rancaekek Permai II ini ada 738 rumah warga yang rusak akibat puting beliung. Rata-rata atapnya rusak dan mereka membutuhkan bantuan terpal untuk penutup atap rumah sementara," kata Achmad.
Saat ini, lanjut dia, ada sekitar 200 orang warga di Perumahan Rancaekek Permai II, yang mengungsi di sejumlah titik salah satunya di Masjid Al Ikhlas.
"Paling parah terdampak angin puting beliung kemarin itu di sini, di Desa Jelegong, Rancaekek," kata dia.
Baca juga: Basarnas evakuasi korban angin puting-beliung Rancaekek
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019