Bandung (Antaranews Jabar) - Serial sinetron Preman Pensiun yang sudah tiga musim dilanjutkan ke dalam bentuk film. Masih banyaknya penggemar dari serial tersebut menjadi alasan sang sutradara, Aris Nugraha tertarik untuk mengangkatnya ke layar lebar.

"Kita bikin survei tuh minatnya untuk melanjutkan season keempat itu banyak juga, mereka mau. Kemudian kita coba dulu membuat cerita lanjutan setelah tiga tahun itu apa," kata Aris saat ditemui di Bandung, Jumat (4/1).

Ia juga mengatakan ada kemungkinan untuk melanjutkan musim keempat dari serial Preman Pensiun bila respon penonton bagus pada film ini.

Film Preman Pensiun menceritakan lanjutan dari serialnya yaitu apa yang terjadi selanjutnya kepada para preman tersebut setelah pensiun selama tiga tahun. Hal yang membedakan film ini dengan serialnya hanya pengembangan dan penambahan karakter seperti pemeran Eneng (Safira Maharani), anaknya Kang Mus (Epy Kusnandar) saat di serial masih anak Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedangkan di film ini dia sudah menjadi anak Sekolah Menengah Atas (SMA).

Untuk premiernya sendiri akan diadakan di Jakarta, Kamis (10/1) dan di Bandung, Sabtu (12/1). Sedang untuk publik pada Kamis (17/1/2019).

Epy menceritakan tentang karakter Muslihat atau Kang Mus yang ia perankan merupakan seorang yang berasal dari Garut yang sedang mencari biaya pengobatan untuk ibunya yang sedang sakit. Kang Mus mencoba untuk meminjam uang ke saudara-saudaranya tapi tidak diberi pinjaman. Akhirnya dia menjadi maling dan bertemu Kang Bahar (Didi Petet), seorang pimpinan preman.

"Tidak ada perbedaan tapi perkembangan mungkin. Dari mulai perkenalan sama Kang Bahar, dipercaya memimpin anak buah (preman) lalu Kang Bahar menitipkan pesan bahwa ia mau pensiun," kata Epy menjelaskan karakter Kang Mus.

Baca juga: Promo film Preman Pensiun turun ke jalanan di Bandung

Proses shooting film ini memakan waktu 21 hari dimulai dari April sampai Mei 2018. Bertempatkan di beberapa daerah di Kota Bandung.

"Yang lama itu kan proses post production (pascaproduksi). Kalau film memang beda dengan televisi, jadi ada proses-proses yang cukup panjang," kata Aris.

Selain itu, promosi dari film ini cukup unik yaitu para pemeran, sutradara, dan tim lainnya turun ke jalanan tepatnya di Jalan Braga No. 7 untuk menyapa masyarakat dan penggemar serial Preman pensiun.

"Karena ini adalah film yang diciptakan dari kerinduan masyarakat. Jadi sejak dibikin, persiapan, sampai promo pun harus dekat dengan masyarakat supaya tidak asing," kata Epy.

]

Pewarta: Aldo Hannanda

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019