Bandung (Antaranews Jabar) - Warga Bandung memadati Masjid Pusdai Kota Bandung pada acara Muhasabah Akhir Tahun yang diselenggarakan oleh Republika dalam rangka pergantian taun 2018, pada Senin malam (31/12).

Jamaah yang datang di muhasabah (instropeksi) tahun ini mencapai sekitar 6.000 orang. Tak hanya dari Bandung saja, ada juga yang sengaja datang dari luar kota untuk mengikuti muhasabah yang telah diselenggarakan sembilan kali ini.

"Sekeluarga dari Majalengka, pas tahu ada muhasabah langsung ke sini," ujar Gilang (53), salah satu peserta muhasabah.

Gilang pun menambahkan dengan menghadiri muhasabah ini dapat sekaligus mengajarkan pada keluarganya bahwa pergantian tahun tak hanya harus diisi dengan kegiatan hura-hura.

Serupa dengan Ros (23) yang telah menghadiri muhasabah ini selama dua tahun terakhir, dengan bermuhasabah di akhir tahun dirasa lebih memiliki manfaat.

"Merasa lebih baik kaya gini daripada ngerayain di kosan sendirian, gak asik disini kan bareng-bareng sambil dzikir dan dengerin ceramah lebih ada manfaatnya buat diri sendiri," ungkapnya.

Ketua Panitia Muhasabah Akhir Tahun 2018 Sandi Ferdiana menyebutkan acara ini digagas dari aspirasi sejumlah ulama yang menyebutkan bahwa malam tahun baru jangan hanya disambut dengan petasan dan hura-hura dijalanan, sementara masjid kosong. Maka dibuatlah acara untuk menyambut tahun baru yang bertempat di masjid dengan begitu sekaligus membangun peradaban masjid. Selain itu juga diperlukannya muhasabah dalam pergantian tahun baru karena menjadi momen yang tepat untuk berinstropkesi diri agar ditahun selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

Baca juga: Ridwan Kamil pesan jaga ukhuwah hadapi tahun politik

Adapun perbedaan muhasabah tahun ini dengan sebelumnya dengan dihadirkannya perwakikan dari lima ormas islam untuk hadir mengisi sesi tausiyah bertemakan ukhuwah islam. Hal inipun dilakukan untuk mendukung tema dari Muhasabab Akhir Tahun ini yaitu "Indahnya Kebersamaan".

"Tema ini menjawab tantangan potensi pecahnya umat, inshaallah di Jawa Barat potensi itu bisa kita tekan, maka dari itu ada sesi baru yg berdeba dari sebelumnya kita hadirkan 5 ormas islam dari NU (Nahdlatul Ulama), Persis (Persatuan Islam), Muhamadiyah, Mathlaul Anwar dari PUI (Persatuan Umat Islam)," jelas Sandi.

Selain muhasabah terdapat beberapa kegiatan lain seperti donor darah, layanan kesehatan gratis, halal market, dan hapus tato. Seluruh target peserta pada kegiatan tersebut berhasil tercapai, salah satunya peserta hapus tato. Peserta yang mendaftar mencapai 50 orang meskipun yang bisa dilayani hanya sebanyak 20 orang saja karena proses yang panjang. Tak hanya menghapus tato saja, mereka juga mendapat pembinaan spiritual.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga turut hadir dan memberi sambutan pada acara ini. Dengan diadakannya kegiatan  ini diharapkan bisa menjadi alternatif bagi warga Bandung untuk mengisi waktu pergantian tahun 2018.

Baca juga: Ridwan Kamil akan lewati tahun baru dengan acara muhasabah

 

Pewarta: Rena Puji Wahyuni

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019