Garut (Antaranews Jabar) - Pengelola objek wisata Taman Air Sabda Alam di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan kolam ombak buatan menjadi primadona para wisatawan yang datang dari berbagai daerah saat liburan panjang akhir tahun.
"Ya kolam ombak buatan ini menjadi primadona para pengunjung untuk menikmati ombak yang saat ini memiliki enam karakter ombak," kata Direktur Umum Taman Air Sabda Alam, Beni Hidayat kepada wartawan di Sabda Alam Garut, Jawa Barat, Selasa.
Ia menuturkan kolam ombak buatan itu selesai dibuat pada Lebaran 2018 yang hingga saat ini mendapatkan respons bagus dari para pengunjung untuk menikmati ombak tersebut selain fasilitas kolam lainnya.
Menurut dia, kolam ombak tersebut memiliki daya tarik bagi pengunjung untuk mengisi libur Natal dan Tahun Baru yang jaraknya terjangkau dekat dari perkotaan Garut, dan murah sehingga tidak perlu pergi ke pantai yang jaraknya jauh.
"Saya kira mereka lebih baik berwisata ke kolam ombak buatan daripada pergi ke pantai, apalagi sekarang lagi ramai soal bencana," katanya.
Ia mengungkapkan selama memasuki libur Natal tingkat pengunjung ke Taman Air Sabda Alam mencapai seribuan setiap harinya, tingkat kunjungan tersebut akan terus ramai sampai libur tahun baru.
Selain menikmati fasilitas kolam ombak, kata dia, pihaknya juga memiliki fasilitas baru yakni mandi busa yang sama menariknya mendapatkan respon pengunjung yang sangat bagus.
"Kita juga ada mandi busa, wisatawan senang dengan mandi busa ini yang sudah dikemas aman bagi pengunjung," katanya.
Ia menambahkan pihaknya berencana akan mempercantik Taman Air Sabda Alam agar lebih menarik dengan berbagai banyak sarana dan prasarana sehingga pengunjung merasa puas menikmati hari liburnya.
Selama libur kali ini, kata dia, harga tiket masuk pengunjung tidak ada kenaikan, masih ditetapkan tarif lama seharga Rp50 ribu per orang.
"Tiket masuk tetap sama tidak ada kenaikan masih Rp50 ribu, kecuali nanti di tanggal 1 (Januari 2019) tiket naik jadi Rp60 ribu," katanya.
Taman Air Sabda Alam berada di kawasan objek wisata pemandian air panas Cipanas Garut yang tidak jauh dari kawasan perkotaan Garut maupun jalan utama Bandung-Garut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Ya kolam ombak buatan ini menjadi primadona para pengunjung untuk menikmati ombak yang saat ini memiliki enam karakter ombak," kata Direktur Umum Taman Air Sabda Alam, Beni Hidayat kepada wartawan di Sabda Alam Garut, Jawa Barat, Selasa.
Ia menuturkan kolam ombak buatan itu selesai dibuat pada Lebaran 2018 yang hingga saat ini mendapatkan respons bagus dari para pengunjung untuk menikmati ombak tersebut selain fasilitas kolam lainnya.
Menurut dia, kolam ombak tersebut memiliki daya tarik bagi pengunjung untuk mengisi libur Natal dan Tahun Baru yang jaraknya terjangkau dekat dari perkotaan Garut, dan murah sehingga tidak perlu pergi ke pantai yang jaraknya jauh.
"Saya kira mereka lebih baik berwisata ke kolam ombak buatan daripada pergi ke pantai, apalagi sekarang lagi ramai soal bencana," katanya.
Ia mengungkapkan selama memasuki libur Natal tingkat pengunjung ke Taman Air Sabda Alam mencapai seribuan setiap harinya, tingkat kunjungan tersebut akan terus ramai sampai libur tahun baru.
Selain menikmati fasilitas kolam ombak, kata dia, pihaknya juga memiliki fasilitas baru yakni mandi busa yang sama menariknya mendapatkan respon pengunjung yang sangat bagus.
"Kita juga ada mandi busa, wisatawan senang dengan mandi busa ini yang sudah dikemas aman bagi pengunjung," katanya.
Ia menambahkan pihaknya berencana akan mempercantik Taman Air Sabda Alam agar lebih menarik dengan berbagai banyak sarana dan prasarana sehingga pengunjung merasa puas menikmati hari liburnya.
Selama libur kali ini, kata dia, harga tiket masuk pengunjung tidak ada kenaikan, masih ditetapkan tarif lama seharga Rp50 ribu per orang.
"Tiket masuk tetap sama tidak ada kenaikan masih Rp50 ribu, kecuali nanti di tanggal 1 (Januari 2019) tiket naik jadi Rp60 ribu," katanya.
Taman Air Sabda Alam berada di kawasan objek wisata pemandian air panas Cipanas Garut yang tidak jauh dari kawasan perkotaan Garut maupun jalan utama Bandung-Garut.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018