Bandung (Antaranews Jabar) - Melalui tema Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita, perayaan Natal tahun ini menyiratkan sebuah pesan bagi manusia untuk lebih memanusiakan manusia atau kemanusiaan. 

"Tema Natal tahun ini ingin mengajak kita untuk bagaimana kita menghayati kehadiran Tuhan Yesus yang telah lahir ke dunia ini bahwa dia itu adalah hikmat bagi kita supaya kita menjadi manusia yang lebih bermartabat, manusia yang lebih memanusiakan manusia, kita juga diajak untuk saling mengasihi dan rela berkoban seperti Yesus juga datang ke dunia yang kemudian mati disalib, dia juga tidak dilahirkan di tempat yang bagus itu juga sebuah pengorbanan. Bagaimana kita mengilhami hal itu," papar Ketua Seksi Kosmsos Panitia Natal Gereja Katedral St. Petrus Bandung, Selasa (25/12).

Tema tahun ini didasari atas kesepakatan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).

Ia menambahkan hal penting yang bisa dari pemaparan tema tersebut adalah terkait dengan Hak Asasi Manusia yang akhir-akhir ini terkesampingkan dengan banyaknya kasus pembunuhan dan ribut antaragama. 

Pastor Leo van Beurden menyampaikan hal serupa dengan mengiaskan melalui warna putih yang mendominasi pada pohon natal di Gereja Katedral St. Petrus bahwa adanya rasa optimis atas kebaikan yang akan mengalahkan kejahatan dengan dilambangkan dengan warna hitam pada pohon.

"Warna pada pohon melambangkan hidup manusia, di dalam hidup manusia ada banyak hitam ada kejahatan, ada korupsi ada perang, ada permusuhan ada kebencian, ada egosime dan seterusnya. Tapi Alhamdulillah ada banyak putih juga jadi kita percaya itu pesan Natal kita ada optimisme bahwa yang putih itu akan mengalahkan yang gelap, itu janji dari Tuhan sehingga kita manusia bekerja sama supaya kebaikan, cinta, pengampunan, pertolongan satu sama lain itu lebih kuat dari pada yang jahat yang suka merongrog hidup manusia," ujarnya.

Pastor Leo van Beurden memimpin Misa Natal pada pukul 07.00 di Gereja Katedral St. Petrus Bandung. Kemudian dilanjutkan kembali dengan Misa selanjutnya pada pukul 09.00, pukul 11.00, dan pukul 17.00. Jumlah jemaat yang diperkirakan hadir sebanyak 2.200 orang pada setiap misanya. Adapun lonjakan jumlah umat pada Misa Malam Natal pukul 18.00 WIB mencapai 4.000 - 5.000 jemaat.

Mengingat adanya bencana yang baru saja menimpa Banten, Lampung, dan Pandenglang, Pastor Leo van Beurden juga memanjatkan doa bagi para korban dan keluarga.

"Supaya segala gangguan alam berhenti di tanah air kita, dalam waktu singkat kita sudah mengalami tsunami gempa dan seterusnya, kasihan sekian banyak orang jadi korban karena kita belum bisa mengatur dan menguasai gerakan di dasar laut itu. Semoga mereka mendapat tempat yang layak dengan Allah di surga dan keluarga yang ditinggal dapat dihibur dan dikuatkan oleh pertolongan kita," ungkap beliau.

Misa Natal akan terus berlangsung dalam empat hari ke depan, dengan diadakannya misa bagi lanjut usia di tanggal 26 Desember, misa bagi anak-anak di tanggal 28 Desember, dan misa bagi keluarga di tanggal 29 Desember dengan adanya pengucapakan kembali janji pernikahan.

 

Pewarta: Rena Puji Wahyuni

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018