Sukabumi (Antaranews Jabar) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meresmikan BUMNShop pertama di Indonesia di Desa Sukajaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu.
"BUMNShop ini merupakan kolaborasi antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan BUMN. Dari ratusan desa yang mengajukan baru Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, yang paling siap," katanya saat kunjungan kerja di Sukabumi.
Menurutnya, awalnya pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dengan melihat program yang dijalankan berbagai desa khususnya dalam bidang usaha untuk meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Apalagi, Presiden Joko Widodo terus menekankan kepada Kementerian BUMN dan Kemendes PDT bahwa fungsi Dana Desa yang sudah banyak digelontorkan dari APBN sehingga perlu didorong bagaimana cara Dana Desa ini bisa berputar dan dimanfaatkan di desa sehingga anggaran tersebut tidak balik lagi ke kota.
Dengan Dana Desa tersebut harus bisa menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, tempat usaha dan lainnya. Maka dari itu, Kementerian BUMN ikut membantu dengan mengkolaborasikan BUMDes menjadi BUMNShop seperti yang ada di Desa Sukajaya ini.
Bantuan yang diberikan tersebut berupa pembangunan tempat usaha seperti salah satunya pertashop. Selain itu, anggarannya pun di luar Dana Desa yang sudah dikucurkan kepada setiap desa, sehingga intinya dengan tempat usaha itu warga desa tidak harus ke kota untuk membeli kebutuhan sehari-harinya mulai dari sembako hingga bahan bakar minyak (BBM).
Dengan demikian, perputaran uang tidak lari ke kota tetapi kembali lagi ke desa, bahkan bisa menarik warga kota untuk berbelanja di desa apalagi BUMNShop seperti yang didirikan di Desa Cikujanga ini sangat lengkap mulai dari sembako, pulsa, daging, BBG, BBM dan lain-lain tersedia dengan harga yang tentunya di bawah harga pasar.
"Kami sangat mengapresiasi pihak Desa dan BUMDes Cikujang dalam memanfaatkan potensi desanya dan harus bisa dijadikan percontohan bagi desa yang lain dalam meningkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya," tambahnya.
Rini mengatakan di BUMNShop tersebut tidak hanya produk-produk BUMN saja yang dijual tetapi produk UMKM asli dari warga desa sekitar. Tidak hanya itu, pihaknya juga menyediakan pupuk dan bibit karena Sukabumi merupakan daerah pertanian.
Sementara itu, Kepala Desa Sukajaya Deden Gunaipi mengatakan setelah ada kerjasama antara BUMDes Terus Jaya Sehati dengan BUMNShop ini perekonomian lebih bergairah, karena masyarakat senang karena jika butuh sesuatu tinggal datang ke BUMNShop ini.
Di BUMNShop tersebut dijual berbagai barang produk BUMN seperti beras, gula, tepung, obat, BBM, BBG hingga daging pun dijual di sini. Untuk omsetnya pun meningkat sekitar 16 persen dibandingkan BUMDes ini belum menjadi BUMNShop.
"BUMNShop ini tidak mematikan usaha kecil yang ada di daerah kami malah sangat membantu karena harganya grosir tetapi bisa membeli dalam bentuk eceran. Selain itu, pulsa telepon dan jaringan internet pun kami menyediakan sehingga masyarakat desa tidak perlu jauh datang ke kota untuk membeli kebutuhan sehari-hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"BUMNShop ini merupakan kolaborasi antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan BUMN. Dari ratusan desa yang mengajukan baru Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, yang paling siap," katanya saat kunjungan kerja di Sukabumi.
Menurutnya, awalnya pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dengan melihat program yang dijalankan berbagai desa khususnya dalam bidang usaha untuk meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Apalagi, Presiden Joko Widodo terus menekankan kepada Kementerian BUMN dan Kemendes PDT bahwa fungsi Dana Desa yang sudah banyak digelontorkan dari APBN sehingga perlu didorong bagaimana cara Dana Desa ini bisa berputar dan dimanfaatkan di desa sehingga anggaran tersebut tidak balik lagi ke kota.
Dengan Dana Desa tersebut harus bisa menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, tempat usaha dan lainnya. Maka dari itu, Kementerian BUMN ikut membantu dengan mengkolaborasikan BUMDes menjadi BUMNShop seperti yang ada di Desa Sukajaya ini.
Bantuan yang diberikan tersebut berupa pembangunan tempat usaha seperti salah satunya pertashop. Selain itu, anggarannya pun di luar Dana Desa yang sudah dikucurkan kepada setiap desa, sehingga intinya dengan tempat usaha itu warga desa tidak harus ke kota untuk membeli kebutuhan sehari-harinya mulai dari sembako hingga bahan bakar minyak (BBM).
Dengan demikian, perputaran uang tidak lari ke kota tetapi kembali lagi ke desa, bahkan bisa menarik warga kota untuk berbelanja di desa apalagi BUMNShop seperti yang didirikan di Desa Cikujanga ini sangat lengkap mulai dari sembako, pulsa, daging, BBG, BBM dan lain-lain tersedia dengan harga yang tentunya di bawah harga pasar.
"Kami sangat mengapresiasi pihak Desa dan BUMDes Cikujang dalam memanfaatkan potensi desanya dan harus bisa dijadikan percontohan bagi desa yang lain dalam meningkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya," tambahnya.
Rini mengatakan di BUMNShop tersebut tidak hanya produk-produk BUMN saja yang dijual tetapi produk UMKM asli dari warga desa sekitar. Tidak hanya itu, pihaknya juga menyediakan pupuk dan bibit karena Sukabumi merupakan daerah pertanian.
Sementara itu, Kepala Desa Sukajaya Deden Gunaipi mengatakan setelah ada kerjasama antara BUMDes Terus Jaya Sehati dengan BUMNShop ini perekonomian lebih bergairah, karena masyarakat senang karena jika butuh sesuatu tinggal datang ke BUMNShop ini.
Di BUMNShop tersebut dijual berbagai barang produk BUMN seperti beras, gula, tepung, obat, BBM, BBG hingga daging pun dijual di sini. Untuk omsetnya pun meningkat sekitar 16 persen dibandingkan BUMDes ini belum menjadi BUMNShop.
"BUMNShop ini tidak mematikan usaha kecil yang ada di daerah kami malah sangat membantu karena harganya grosir tetapi bisa membeli dalam bentuk eceran. Selain itu, pulsa telepon dan jaringan internet pun kami menyediakan sehingga masyarakat desa tidak perlu jauh datang ke kota untuk membeli kebutuhan sehari-hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018