Garut (Antaranews Jabar) - Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendapatkan tambahan pasokan gas subsidi 3 kilogram untuk mengantisipasi kelangkaan di pasaran menjelang libur Natal dan pergantian tahun yang seringkali terjadi peningkatan permintaan masyarakat.
"Stok gas di Garut kami tambah untuk mengantisipasi kelangkaan," kata Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kabupaten Garut, Iday Hidayatulloh kepada wartawan di Garut, Kamis.
Ia menuturkan, menjelang perayaan Natal dan tahun baru menjadi agenda rutin untuk menambah pasokan gas agar kebutuhan masyarakat terhadap gas tetap terpenuhi.
Tambahan pasokan gas itu, kata dia, sebesar 8 persen per harinya atau dari 52 ribu tabung menjadi 56 ribu tabung gas subsidi per hari.
"Kami dan Pertamina ini sudah siap menjamin ketersediaan stok LPG 3 kilo, termasuk yang nonsubsidi, serta minyak," katanya.
Ia berharap, penambahan gas subsidi itu bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Garut.
Jika terjadi kelangkaan, kata dia, maka Hiswana Migas maupun Pertamina akan merasa aneh dan akan menelusuri penyebabnya.
"Kalau ada kelangkaan aneh juga, makanya dalam pendistribusiannya kami pantau," katanya.
Ia menambahkan, Hiswana Migas akan memantau pendistribusian hingga tingkat pangkalan atau ke tingkat penjual ke masyarakat konsumen.
Ia mengimbau setiap pangkalan maupun agen untuk ikut memantau penjualan gas subsidi agar tidak terjadi kelangkaan maupun menjual gas di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Kalau harga jual di agen dan pangkalan tak sesuai HET bisa kena sanksi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Stok gas di Garut kami tambah untuk mengantisipasi kelangkaan," kata Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kabupaten Garut, Iday Hidayatulloh kepada wartawan di Garut, Kamis.
Ia menuturkan, menjelang perayaan Natal dan tahun baru menjadi agenda rutin untuk menambah pasokan gas agar kebutuhan masyarakat terhadap gas tetap terpenuhi.
Tambahan pasokan gas itu, kata dia, sebesar 8 persen per harinya atau dari 52 ribu tabung menjadi 56 ribu tabung gas subsidi per hari.
"Kami dan Pertamina ini sudah siap menjamin ketersediaan stok LPG 3 kilo, termasuk yang nonsubsidi, serta minyak," katanya.
Ia berharap, penambahan gas subsidi itu bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Garut.
Jika terjadi kelangkaan, kata dia, maka Hiswana Migas maupun Pertamina akan merasa aneh dan akan menelusuri penyebabnya.
"Kalau ada kelangkaan aneh juga, makanya dalam pendistribusiannya kami pantau," katanya.
Ia menambahkan, Hiswana Migas akan memantau pendistribusian hingga tingkat pangkalan atau ke tingkat penjual ke masyarakat konsumen.
Ia mengimbau setiap pangkalan maupun agen untuk ikut memantau penjualan gas subsidi agar tidak terjadi kelangkaan maupun menjual gas di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Kalau harga jual di agen dan pangkalan tak sesuai HET bisa kena sanksi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018