Cirebon (Antaranews Jabar) - Warga Kota Cirebon, Jawa Barat, menyerbu pasar murah akhir tahun yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, karena selisih harga sangat jauh dengan harga pasaran.

Seorang pembeli Iis di Cirebon, Rabu, mengatakan harga di pasar murah ini sangat terjangkau dan ada selisih yang tidak sedikit, jika dibandingkan di pasar tradisional dan  modern.

"Beras di sini (pasar murah) sangat murah, benar murah karena selisihnya sangat jauh dibandingkan di pasar tradisional," kata Iis.

Selain beras, ada juga telur yang ada selisihnya cukup banyak yaitu di kisaran Rp 2.500 per kilogramnya dan ini tentu membuat warga sangat antusias untuk membeli di pasar murah tersebut.

Dia berharap pasar murah bisa diadakan satu bulan sekali, terutama saat akhir bulan, karena sangat membantu dan meminimalkan biaya belanjaan.

"Sedikit terbantu dengan adanya pasar murah ini. Saya membeli telur di sini silisihnya sekitar Rp2.500, ayam juga sekitar Rp2.000," ujarnya.
 
Pasar murah akhir tahun yang diselenggarakan BI Cirebon, Jawa Barat, Rabu. (Foto Antara jabar/Khaerul Izan)


Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Asep Dedi juga mengapresiasi kepada tim pengendalian inflasi daerah (TPID) yang bekerja sama untuk tetap menjaga stabilnya bahan pangan.

"Saya mengapresiasi apa yang dilakukan TPID dengan mengadakan pasar murah ini, tentunya ini bisa membantu masyarakat," kata Asep.

"Terutama pada saat seperti sekarang ini yang menunjukkan adanya kenaikan bahan-bahan pokok di pasar," lanjut Asep.

Pasar murah itu sangat cepat habis diserbu warga sekitar dan sekitar dua jam dibuka ada beberapa yang sudah habis terjual seperti telur ayam dan juga cabai.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018