Cianjur (Antaranews Jabar) - Pengemudi ojek pangkalan di Cianjur, Jawa Barat, dirangkul jasa transportasi online Go-jek yang mulai beroperasi di wilayah tersebut.
Satgas Go-jek Cianjur, Lukman pada wartawan Rabu, mengatakan keberadaan Go-Jek di Cianjur baru dua pekan dan baru menjaring driver secara terbatas pengemudi ojek pangkalan dan komunitas pengemudi online.
Pihaknya bahkan sudah berkomunikasi dengan pengemudi ojek termasuk paguyubannya karena yang diutamakan berprofesi sebagai pengemudi ojek di pangkalan.
"Pengemudi ojek pangkalan yang direkrut mayoritas di luar dari paguyuban, namun tidak sedikit yang tergabung dalam paguyuban juga ikut bergabung," katanya.
Ia menilai dibandingkan jasa layanan aplikasi dan transportasi online lain, Go-Jek lebih memberikan keuntungan dan kenyamanan untuk pengemudi, sehingga banyak yang berminat untuk bergabung.
"Go-Jek merupakan aplikasi asli dalam negeri, sehingga diutamakan saling menguntungkan dengan mitra atau driver dengan layanan dimaksimalkan bagi pelanggan," katanya.
Beberapa orang pengendara Go-jek, mengatakan tertarik untuk bergabung karena berbagai kemudahan dan keuntungan untuk bergabung dalam layanan ojek online tersebut.
"Ada kuota untuk setiap komunitas, jadi langsung masuk. Untuk sekarang sudah lumayan, sehari ada 14 penumpang, banyak pelanggan yang mulai menggunakan layanan Go-Food," kata Asep Hidayat seorang driver Go-Jek.
Sementara Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan terkait pengawasan dan pembatasan aplikasi online ke Cianjur, masih belum bisa dilakukan karena aturan di pusat yang masih lemah.
"Pemkab tidak bisa mengeluarkan peraturan daerah ataupun peraturan bupati. Namun kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk merumuskan upaya lain agar tetap kondusif antar pengendara jasa," katanya.
Ia menambahkan hingga saat ini pemda tidak dapat sembarangan membuat regulasi seperti Perbup karena dikahwatirkan ada gugatan, sehingga pihaknya akan merumuskan solusi terbaik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Satgas Go-jek Cianjur, Lukman pada wartawan Rabu, mengatakan keberadaan Go-Jek di Cianjur baru dua pekan dan baru menjaring driver secara terbatas pengemudi ojek pangkalan dan komunitas pengemudi online.
Pihaknya bahkan sudah berkomunikasi dengan pengemudi ojek termasuk paguyubannya karena yang diutamakan berprofesi sebagai pengemudi ojek di pangkalan.
"Pengemudi ojek pangkalan yang direkrut mayoritas di luar dari paguyuban, namun tidak sedikit yang tergabung dalam paguyuban juga ikut bergabung," katanya.
Ia menilai dibandingkan jasa layanan aplikasi dan transportasi online lain, Go-Jek lebih memberikan keuntungan dan kenyamanan untuk pengemudi, sehingga banyak yang berminat untuk bergabung.
"Go-Jek merupakan aplikasi asli dalam negeri, sehingga diutamakan saling menguntungkan dengan mitra atau driver dengan layanan dimaksimalkan bagi pelanggan," katanya.
Beberapa orang pengendara Go-jek, mengatakan tertarik untuk bergabung karena berbagai kemudahan dan keuntungan untuk bergabung dalam layanan ojek online tersebut.
"Ada kuota untuk setiap komunitas, jadi langsung masuk. Untuk sekarang sudah lumayan, sehari ada 14 penumpang, banyak pelanggan yang mulai menggunakan layanan Go-Food," kata Asep Hidayat seorang driver Go-Jek.
Sementara Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan terkait pengawasan dan pembatasan aplikasi online ke Cianjur, masih belum bisa dilakukan karena aturan di pusat yang masih lemah.
"Pemkab tidak bisa mengeluarkan peraturan daerah ataupun peraturan bupati. Namun kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk merumuskan upaya lain agar tetap kondusif antar pengendara jasa," katanya.
Ia menambahkan hingga saat ini pemda tidak dapat sembarangan membuat regulasi seperti Perbup karena dikahwatirkan ada gugatan, sehingga pihaknya akan merumuskan solusi terbaik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018