Bandung (Antaranews Jabar) - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar membantah para pemainnya menerima uang suap agar mereka bermain mengalah saat pertandingan melawan PSMS Medan beberapa waktu lalu.
Isu yang beredar, beberapa pemain Persib dituduh menerima sejumlah uang agar mengalah pada lawan seperti Hariono, Supardi Nasir, dan Ardi Idrus.
"Hariono nangis, saya dituduh menerima uang katanya Pak. Supaya kalah itu kan sangat gila, saya tidak percaya sedikitpun. Demi Allah saya (manajemen) tidak mengeluarkan uang seperti itu," ujar Umuh Muchtar di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Senin.
Umuh mengaku, tuduhan pengaturan skor dialamatkan kepada pihak manajemen Persib. Manajemen kemudian memberikan uang kepada para pemain agar bermain setengah hati dan mengalah.
Menurut dia, adanya pengaturan skor sangat tidak masuk akal, apalagi setiap Persib bertanding manajemen selalu memberikan bonus hingga ratusan juta rupiah kepada para pemain.
"Kenapa kalau menang kita mengeluarkan uang bonus ratusan juta, masa memberi uang supaya tidak menang. Gila kan?" katanya.
Tuduhan ini membuat psikologis para pemain yang dituduh terganggu. Kepada Umuh, Hariono, Supardi, dan Ardi Idrus mengemukakan kekecewaan atas fitnah tersebut.
"Saya sudah bicara langsung dengan Supardi, Ardi, sampai nangis kayak anak kecil yah. Sakit sangat sakit dia bilang. Main tiga puluh kali satu kali salah, masa dibegitukan. Itu tidak benar yah," kata dia.
Baca juga: Persib tunjuk Miljan Radovic jabat direktur teknik
Hal senada pun diungkapkan pelatih Mario Gomez. Pelatih berkebangsaan Argentina itu membantah telah terjadi pengaturan skor ditubuh Maung Bandung.
Tidak diikut sertakannya Supardi dan Ardi Idrus dalam pertandingan terakhir melawan PSIS bukanlah masalah isu pengaturan skor, namun lebih kepada strategi yang dibutuhkan Persib.
"Tidak ada. Mereka (Supardi dan Ardi) manusia, kadang bermain bagus dan bermain jelek, hanya itu," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Isu yang beredar, beberapa pemain Persib dituduh menerima sejumlah uang agar mengalah pada lawan seperti Hariono, Supardi Nasir, dan Ardi Idrus.
"Hariono nangis, saya dituduh menerima uang katanya Pak. Supaya kalah itu kan sangat gila, saya tidak percaya sedikitpun. Demi Allah saya (manajemen) tidak mengeluarkan uang seperti itu," ujar Umuh Muchtar di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Senin.
Umuh mengaku, tuduhan pengaturan skor dialamatkan kepada pihak manajemen Persib. Manajemen kemudian memberikan uang kepada para pemain agar bermain setengah hati dan mengalah.
Menurut dia, adanya pengaturan skor sangat tidak masuk akal, apalagi setiap Persib bertanding manajemen selalu memberikan bonus hingga ratusan juta rupiah kepada para pemain.
"Kenapa kalau menang kita mengeluarkan uang bonus ratusan juta, masa memberi uang supaya tidak menang. Gila kan?" katanya.
Tuduhan ini membuat psikologis para pemain yang dituduh terganggu. Kepada Umuh, Hariono, Supardi, dan Ardi Idrus mengemukakan kekecewaan atas fitnah tersebut.
"Saya sudah bicara langsung dengan Supardi, Ardi, sampai nangis kayak anak kecil yah. Sakit sangat sakit dia bilang. Main tiga puluh kali satu kali salah, masa dibegitukan. Itu tidak benar yah," kata dia.
Baca juga: Persib tunjuk Miljan Radovic jabat direktur teknik
Hal senada pun diungkapkan pelatih Mario Gomez. Pelatih berkebangsaan Argentina itu membantah telah terjadi pengaturan skor ditubuh Maung Bandung.
Tidak diikut sertakannya Supardi dan Ardi Idrus dalam pertandingan terakhir melawan PSIS bukanlah masalah isu pengaturan skor, namun lebih kepada strategi yang dibutuhkan Persib.
"Tidak ada. Mereka (Supardi dan Ardi) manusia, kadang bermain bagus dan bermain jelek, hanya itu," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018