Cianjur (Antaranews Jabar) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, melakukan pengerukan Sungai Cianjur, sebagai upaya mengantisipasi terjadinya banjir bandang, terutama di wilayah perkotaan.

Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, di Cianjur, Jumat, mengatakan, pengerukan sudah dilakukan sejak awal bulan karena di sejumlah titik mengalami pendangkalan akibat banjir bandang pada beberapa waktu lalu.

"Kami melakukan tindakan darurat untuk mengantisipasi luapan air di musim hujan yang sudah mulai turun dengan intensitas tinggi," katanya.

Setiap hujan deras turun di bagian hulu atau wilayah perkotaan, arus dan volume air di Sungai Cianjur mengalami kenaikan, sehingga dikhawatirkan meluap hingga ke perkampungan warga dan jalan protokol.

"Sebelum masuk puncak musim penghujan, kami melakukan pengerukan di titik rawan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti merobohkan jembatan atau mengenangi perkampungan warga di sepanjang aliran sungai," katanya.

Proses pengerukan diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama, bahkan kemungkinan baru selesai pada akhir Desember 2018. Hasil pengerukan berupa pasir dan batu akan dibawa ke lahan yang ada di Pasirhayam.

"Materialnya kan cukup banyak, sementara alat berat yang diturunkan hanya satu. Namun secara bertahap tetap akan kami keruk agar kedalaman sungai kembali normal," katanya.

Herman menambahkan, ke depan normalisasi sungai tidak hanya dilakukan dengan mengeruk titik yang mengalami pendangkalan, namun juga pemukiman yang melanggar aturan Daerah Aliran Sungai (DAS).

"Saat ini dari hulu ke hilir terjadi penyempitan akibat adanya bangunan liar, sehingga akan ditertibkan untuk normalisasi sungai, tetapi kami fokus ke yang darurat dulu seperti pengerukan ini," katanya.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018