Bekasi (Antaranews Jabar) - Pemerintah menyiapkan manajemen rekayasa untuk mengurai kepadatan Tol Jakarta-Cikampek, kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi saat pemaparan di Bekasi, Rabu.

Ia mengatakan bahwa langkah pertama adalah mengarahkan pengguna jalan tol untuk melintasi jalan nontol atau jalan alternatif.

"Jalan tol itu bukan satu-satunya jalan dari Bandung, Cikampek, Karawang ke Jakarta. Kami harapkan ada partisipasi masyarakat jangan memilih jalan tol, tetapi bisa melewati jalan Kalimalang," katanya.

Kemudian, langkah kedua adalah pengetatan peraturan angkutan barang yang kelebihan muatan dan dimensi (ODOL) karena masih banyak yang melanggar.

Berdasarkan data Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Kakorlantas Polri), tercatat sebanyak 1.000 pelanggaran ODOL dalam sebulan.

Pengetatan yang dimaksud adalah peningkatan pengawasan dari satu bulan tiga sekali menjadi seminggu."Kemudian metoda yang kami lakukan bagi pelangagran tidak hanya tilang, akan kami turunkan barangnya, keluarkan ke pintu tol yang terdekat," katanya.

Karena itu, Budi meminta opertor kendaraan barang atau truk logistik untuk bisa berkoordinasi dengan menaati peraturan tersebut. Dalam kesempatan sama, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihantono mengimbau masyarakat untuk memilih Jalan Kalimalang pada pukul 21.00 hingga pukul 05.00 pagi karena jalan tersebut sudah dipantau lengang.

Kemudian, lanjut dia, pada pukul 22.00 hingga pukul 05.00 pagi, pengerjaan jalan tol layang (elevated) tengah dilakukan.  "Pada jam-jam segitu, jalan Kalimalang itu kosong dan di tol sedang puncak-puncaknya pembangunan infrastruktur," katanya.

Direktur Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sugiyartanto mengatakan saat ini progres fisik pembangunan tol layang sudah 56 persen dan diperkirakan membutuhkan waktu hingga tujuh bulan untuk bisa rampung dan digunakan sebagai tol fungsional pada saat arus mudik-balik Lebaran 2019.

"Fokus-fokus kegiatan yaitu menaikan `box girder¿ dan dalam sebulan lima hingga enam persen progresnya dikurangi dua minggu selama natal dan tahun baru," katanya.

Untuk itu, dia akan mengarahkan masyarakat pengguna tol untuk menggunakan jalan alternatif nontol."Terutama untuk kendaraan pribadi karena kami mengejar progres lima hingga enam persen itu selama satu bulan," katanya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018