Bandung (Antaranews Jabar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat terdapat sebanyak 350 rumah terdampak banjir?akibat luapan Sungai Citarum di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung.
"Total keseluruhan sarana dan prasarana yang terendam banjir, yaitu 350 rumah, 9 sekolah, dan 25 tempat ibadah," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Sudrajat, Rabu.
Banjir yang melanda tiga kawasan di Kabupaten Bandung yakni Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang telah memasuki hari kesembilan. Meski pada Rabu banjir mulai surut, namun material lumpur masih memenuhi areal pemukiman warga.
Banjir ini membuat 463 warga dari 140 kepala keluarga diungsikan akibat terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, di antaranya 59 lansia, 31 balita, 4 ibu hamil, dan dua orang disabilitas yang diungsikan.
Para pengungsi ditampung di tujuh lokasi evakuasi yang terdiri dari bangunan aula, kantor kecamatan, rumah ibadah, dan kantor rukun warga.
"Yang paling banyak (pengungsi) di Gedung Inkanas Kecamatan Baleendah hingga mencapai 213 jiwa," katanya.
Meski telah surut, mayoritas warga lebih memilih untuk tetap bertahan di lokasi pengungsian. Hal itu dikarenakan, saat pulang ke rumah dan hujan kembali melanda, banjir tetap akan menggenangi rumah mereka.
"Kalau ke rumah bersihin lumpur, terus hujan, kakeueum (tergenang) lagi, capek. Jadi di sini aja, paling pulang ngontrol rumah aja takut ada maling," ujar salah satu pengungsi di Gedung Inkanas, Deni Supandi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Total keseluruhan sarana dan prasarana yang terendam banjir, yaitu 350 rumah, 9 sekolah, dan 25 tempat ibadah," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Sudrajat, Rabu.
Banjir yang melanda tiga kawasan di Kabupaten Bandung yakni Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang telah memasuki hari kesembilan. Meski pada Rabu banjir mulai surut, namun material lumpur masih memenuhi areal pemukiman warga.
Banjir ini membuat 463 warga dari 140 kepala keluarga diungsikan akibat terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, di antaranya 59 lansia, 31 balita, 4 ibu hamil, dan dua orang disabilitas yang diungsikan.
Para pengungsi ditampung di tujuh lokasi evakuasi yang terdiri dari bangunan aula, kantor kecamatan, rumah ibadah, dan kantor rukun warga.
"Yang paling banyak (pengungsi) di Gedung Inkanas Kecamatan Baleendah hingga mencapai 213 jiwa," katanya.
Meski telah surut, mayoritas warga lebih memilih untuk tetap bertahan di lokasi pengungsian. Hal itu dikarenakan, saat pulang ke rumah dan hujan kembali melanda, banjir tetap akan menggenangi rumah mereka.
"Kalau ke rumah bersihin lumpur, terus hujan, kakeueum (tergenang) lagi, capek. Jadi di sini aja, paling pulang ngontrol rumah aja takut ada maling," ujar salah satu pengungsi di Gedung Inkanas, Deni Supandi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018