Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota Bandung terus melakukan normalisasi dan pembersihan gorong-gorong serta aliran sungai saat musim penghujan agar genangan banjir tidak berangsur lama.

"Kalau saluran air besar itu bisa segera dilakukan pembersihan kalau tersumbat. Karena kita masih pakai tenaga manual, maka orang bisa masuk ke dalam saluran untuk membersihkannya," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Arief Prasetya di Bandung, Selasa.

Arief mengatakan, pada musim hujan biasanya gorong-gorong sering tersumbat akibat banyaknya sampah yang terbawa arus sehingga membuat air di jalan tidak masuk gorong-gorong dan menjadi genangan.

Kondisi serupa juga terjadi di aliran sungai, pada musim penghujan, sampah-sampah besar seperti kasur hingga sofa bekas sering terlihat mengambang. Berkaca pada kondisi tersebut, Dinas PU terus menyiagakan personel agar cepat mengantisipasinya.

"Sejauh ini volume sampah di sungai yang kita bersihkan masih normal dan cenderung berkurang. Belum ada sampah berat seperti kasur atau sofa, baru sebatas plastik dan sampah rumah tangga biasa," kata dia.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, hujan dengan intensitas tinggi melanda Kota Bandung beberapa hari terakhir, terpantau 17 titik yang sering terjadi genangan.

"Yah seperti daerah Kopo, Caringin, Mohamad Toha dan Kacapiring sering terjadi genangan. Tapi daerah itu memang sudah terpetakan," kata dia.

Untuk mengantisipasi banjir cileuncang (genangan air akibat sistem drainase yang buruk), Pemkot terus mengebut pengerjaan pelebaran gorong-gorong seperti di Jalan Perintis Kemerdekaan serta pembangunan kolam retensi sinaraga.?

Kolam retensi Sinaraga yang terdapat di sekitar kawasan Padjadjaran ini dapat menampung air kiriman dari Pasteur yang biasanya langsung masuk ke Sungai Citepus.

Limpahan Sungai Citepus ini menjadi salah satu faktor banjir yang sering melanda kawasan Pagarsih dan Astanaanyar. Saat ini pembangunannya sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan rampung akhir tahun ini.

"Kemarin sudah kita uji coba dan ternyata masih menyisakan banjir di daerah Astanaanyar, tapi genangan tidak seperti sebelumnya," katanya.
 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018