Tasikmalaya (Antaranews Jabar) - Wakil Bupati (Wabup) Tasikmalaya, Ade Sugianto menyatakan daerah terdampak bencana banjir dan longsor membutuhkan alat berat tambahan untuk bisa membuka jalur yang tertutup tanah.
"Kita masih membutuhkan bantuan alat berat untuk membuka jalan yang tertimbun longsor akibat banjir dan hujan lebat," katanya di Tasikmalaya, Jumat.
Ia menambahkan pemerintah daerah sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari mulai terjadinya bencana, Selasa (6/11) sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap daerah yang terdampak bencana.
Bencana yang melanda pesisir selatan Tasikmalaya itu, sebutnya terdapat 16 daerah yang terdampak bencana banjir dan longsor, semua daerah itu membutuhkan bantuan berupa perahu karet dan alat berat.
Selama ini, lanjut dia upaya mengatasi jalur yang terdampak bencana tanah longsor dilakukan dengan cara swadaya menggunakan cangkul untuk membuka akses jalan warga.
"Selama ini warga secara swadaya menggunakan cangkul untuk membuka akses jalan yang tertimbun longsor," lanjutnya.
Baca juga: Petugas gabungan buka jalur terisolasi di Tasikmalaya
Baca juga: Terdampak banjir, ribuan warga dua desa di Tasikmalaya terisolasi
Ia menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, pemerintah provinsi dan pusat melalui kementerian telah melakukan upaya menanggulangi korban banjir di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya.
Upaya yang sudah dilakukan, kata dia dengan mengevakuasi para korban banjir, membuka akses jalan yang tertutup, termasuk memberikan bantuan logistik dan kebutuhan lainnya bagi warga yang terdampak bencana.
Ade juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial yang telah memberikan bantuan dengan cepat kepada warga yang menjadi korban bencana alam.
"Bantuan pemerintah pusat kurang dari 24 jam sudah sampai, saya ucapkan alhamdulillah dan berterima kasih kepada Presiden dan Menteri Sosial," ujarnya.
Sebelumnya, wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya diguyur hujan, kemudian terjadi banjir dan longsor menyebabkan rumah penduduk terendam banjir, satu jembatan yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut terputus, bahkan menyebabkan enam orang meninggal dunia.
Tercatat bencana banjir di Tasikmalaya itu menyebabkan 852 kepala keluarga dengan jumlah 2.045 jiwa harus mengungsi ke daerah yang aman.
Baca juga: B2PJN mulai rakit jembatan bailey untuk jembatan Tasikmalaya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Kita masih membutuhkan bantuan alat berat untuk membuka jalan yang tertimbun longsor akibat banjir dan hujan lebat," katanya di Tasikmalaya, Jumat.
Ia menambahkan pemerintah daerah sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari mulai terjadinya bencana, Selasa (6/11) sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap daerah yang terdampak bencana.
Bencana yang melanda pesisir selatan Tasikmalaya itu, sebutnya terdapat 16 daerah yang terdampak bencana banjir dan longsor, semua daerah itu membutuhkan bantuan berupa perahu karet dan alat berat.
Selama ini, lanjut dia upaya mengatasi jalur yang terdampak bencana tanah longsor dilakukan dengan cara swadaya menggunakan cangkul untuk membuka akses jalan warga.
"Selama ini warga secara swadaya menggunakan cangkul untuk membuka akses jalan yang tertimbun longsor," lanjutnya.
Baca juga: Petugas gabungan buka jalur terisolasi di Tasikmalaya
Baca juga: Terdampak banjir, ribuan warga dua desa di Tasikmalaya terisolasi
Ia menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, pemerintah provinsi dan pusat melalui kementerian telah melakukan upaya menanggulangi korban banjir di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya.
Upaya yang sudah dilakukan, kata dia dengan mengevakuasi para korban banjir, membuka akses jalan yang tertutup, termasuk memberikan bantuan logistik dan kebutuhan lainnya bagi warga yang terdampak bencana.
Ade juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial yang telah memberikan bantuan dengan cepat kepada warga yang menjadi korban bencana alam.
"Bantuan pemerintah pusat kurang dari 24 jam sudah sampai, saya ucapkan alhamdulillah dan berterima kasih kepada Presiden dan Menteri Sosial," ujarnya.
Sebelumnya, wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya diguyur hujan, kemudian terjadi banjir dan longsor menyebabkan rumah penduduk terendam banjir, satu jembatan yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut terputus, bahkan menyebabkan enam orang meninggal dunia.
Tercatat bencana banjir di Tasikmalaya itu menyebabkan 852 kepala keluarga dengan jumlah 2.045 jiwa harus mengungsi ke daerah yang aman.
Baca juga: B2PJN mulai rakit jembatan bailey untuk jembatan Tasikmalaya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018