Cirebon (Antaranews Jabar) - Petahana Wali Kota Cirebon, Jawa Barat, Nasrudin Azis mengaku lega setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengesahkan pemilihan suara ulang (PSU) di 24 TPS dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menjaga kedamaian serta keamanan.

"Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada masyarakat Cirebon yang telah mampu bersikap dewasa (selama tahapan Pilwalkot)," kata Azis di Cirebon, Kamis.

Setelah adanya putusan MK yang mensahkan hasil pemungutan suara ulang (PSU) pada 22 September 2018, pasangan Nasrudin Azis-Eti Herawati dipastikan menjadi pemimpin terpilih.

Azis mengatakan selama pesta demokrasi yang berlangsung dua kali yaitu pada Pilkada serentak dan juga PSU, masyarakat Kota Cirebon sangat dewasa dengan terbukti tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan.

"Meskipun dua kali tahapan tapi masih aman, dengan terbukti tidak ada peristiwa ataupun hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Azis juga berjanji setelah nanti dilantik secara resmi, akan langsung bekerja untuk memajukan Kota Cirebon dan mementingkan kepentingan masyarakat.

Dia juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh lawannya dalam Pilwalkot, meskipun bersaing, namun masih sesuai koridor yang berlaku.

"Bamunas dan pak Edo (Bamunas Setiawan Boediman dan Effendi Edo) itu dua negarawan, dan mereka menerima keputusan ini dengan legowo," katanya.

Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengesahkan hasil PSU di 24 tempat pemungutan suara (TPS) pada 22 September.

Dan berdasarkan hasil rekapitulasi PSU, pasangan Nasrudin Azis-Eti Herawati memperoleh 2.997 suara, sedangkan pasangan Bamunas Setiawan Boediman-Effendi Edo mendapatkan 2.943 suara.

Setelah hasil PSU disubstitusikan ke hasil pemungutan 27 Juni yang tidak dibatalkan, Azis-Eti mendapatkan 80.590 suara, sedangkan Bamunas-Edo memperoleh 78.671 suara.



 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018