Bandung (Antaranews Jabar) - Sekitar 600 mahasiswa mengikuti pelatihan komputasi awan (cloud computing) bertajuk "ITB Cloud Computing Boot Camp Powered by AWS Educate" oleh anak usaha Amazon.com yakni Amazon Web Services (AWS) di Aula Timur Kampus ITB Kota Bandung.
"Kebutuhan tenaga kerja profesional di bidang komputasi awan telah meningkat, dimana para pelaku usaha dengan berbagai skala bisnis di Indonesia semakin banyak menggunakan komputasi awan dalam mentransformasi bisnis dan pengalaman pelanggan mereka untuk membedakan layanan yang mereka berikan," kata Kepala Pusat Mikroelektronika ITB Dr Trio Adiono, di Aula Timur ITB, Rabu.
AWS Educate adalah sebuah inisiatif global yang menyediakan seperangkat konten pembelajaran yang compact, sumber daya, dan AWS Promotional Credits untuk mahasiswa dan pendidik memperoleh keahlian komputasi awan terbaru.
Menurut dia, dukungan AWS yang tak ternilai dalam menyediakan keahlian dan konten untuk cloud-skilling akan membantu ITB menciptakan dan memelihara bakat global bidang komputasi awan, dan dalam teknologi yang sedang berkembang seperti kecerdasan buatan (AI), mesin pembelajar (ML), dan Internet-of-Things (IoT).
Ia mengatakan Pusat Mikroelektronika ITB memainkan peranan kunci dalam menghubungkan mahasiswa Indonesia dengan teknologi AWS dan hal ini adalah sangat penting dalam mewujudkan visi ITB menjadi `entrepreneur university' yang mengembangkan tenaga kerja penting untuk ekonomi digital.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan ITB Bambang Riyanto, menambahkan mahasiswa tersebut akan mendapatkan manfaat dari pelatihan intensif selama dua hari, dengan durasi hampir 30 jam pembelajaran yang menggabungkan pelatihan yang dipimpin oleh instruktur dan praktek langsung menggunakan layanan AWS Cloud.
Bambang Riyanto menyambut baik langkah AWS yang memberikan pelatihan komputasi awan tersebut karena hal tersebut sejalan dengan visi ITB sejak tahun 2014 yakni sebagai enterpreuneur university.
"Kami ingin mahasiswa kami cepat terekspose teknologi canggih yang tidak tersedia di kampus karena layanannya yang mahal dan kami mengucapkan terima kasih kepada AWS yang sudah memberikan fasilitas pelatihan cloud computing ini," kata dia.
Sementara itu, Regional Head for Education, APAC Public Sector, Amazon Web Services, Vincent Quah mengaku bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan tersebut.
"Kami bangga bisa mendukung ITB Cloud Computing Bootcamp, yang dirancang untuk menumbuhkan minat dalam penggunaan komputasi awan untuk pembelajaran sepanjang hidup," kata Vincent Quah.
Pihaknya berkomitmen untuk membantu generasi masa depan Indonesia mengembangkan pengetahuan dan kompetensi komputasi awan melalui program global AWS Educate, sehingga generasi muda tersebut siap untuk memenuhi tuntutan industri yang meningkat di bidang keahlian komputasi awan.
"Tenaga kerja di bidang komputasi awan yang siap di masa depan adalah salah satu pilar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara," kata dia.
Menurut dia, banyak layanan AWS yang digunakan oleh star up di Indonesia seperti Gojek, dan Traveloka.
Mahasiswa pasca sarjana ITB yang mengikuti pelatihan ini, Anisa Fatakh Sabila mengaku senang bisa menjadi bagian dalam kegiatan tersebut.
"Saya senang sekali dengan kesempatan berharga ini untuk mempelajari teknologi AWS Cloud," kata Anisa Fatakh Sabil.
Dia mengaku tertarik dengan machine learning, big data, artificial intelligence, dan apapun terkait teknologi cloud.
"Acara ini akan memberikan wawasan dan keahlian yang akan membantu saya bereksperimen dengan ide-ide baru, yang merupakan dasar dari bisnis startup saya di masa depan," kata dia.
Acara ini akan diakhiri dengan AWS GameDay, kompetisi keahlian komputasi awan bagi para peserta untuk mempraktekkan pembelajaran baru mereka ke pekerjaan sebagaimana mereka memecahkan serangkaian tantangan yang terkait dengan skenario di kehidupan nyata.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Kebutuhan tenaga kerja profesional di bidang komputasi awan telah meningkat, dimana para pelaku usaha dengan berbagai skala bisnis di Indonesia semakin banyak menggunakan komputasi awan dalam mentransformasi bisnis dan pengalaman pelanggan mereka untuk membedakan layanan yang mereka berikan," kata Kepala Pusat Mikroelektronika ITB Dr Trio Adiono, di Aula Timur ITB, Rabu.
AWS Educate adalah sebuah inisiatif global yang menyediakan seperangkat konten pembelajaran yang compact, sumber daya, dan AWS Promotional Credits untuk mahasiswa dan pendidik memperoleh keahlian komputasi awan terbaru.
Menurut dia, dukungan AWS yang tak ternilai dalam menyediakan keahlian dan konten untuk cloud-skilling akan membantu ITB menciptakan dan memelihara bakat global bidang komputasi awan, dan dalam teknologi yang sedang berkembang seperti kecerdasan buatan (AI), mesin pembelajar (ML), dan Internet-of-Things (IoT).
Ia mengatakan Pusat Mikroelektronika ITB memainkan peranan kunci dalam menghubungkan mahasiswa Indonesia dengan teknologi AWS dan hal ini adalah sangat penting dalam mewujudkan visi ITB menjadi `entrepreneur university' yang mengembangkan tenaga kerja penting untuk ekonomi digital.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan ITB Bambang Riyanto, menambahkan mahasiswa tersebut akan mendapatkan manfaat dari pelatihan intensif selama dua hari, dengan durasi hampir 30 jam pembelajaran yang menggabungkan pelatihan yang dipimpin oleh instruktur dan praktek langsung menggunakan layanan AWS Cloud.
Bambang Riyanto menyambut baik langkah AWS yang memberikan pelatihan komputasi awan tersebut karena hal tersebut sejalan dengan visi ITB sejak tahun 2014 yakni sebagai enterpreuneur university.
"Kami ingin mahasiswa kami cepat terekspose teknologi canggih yang tidak tersedia di kampus karena layanannya yang mahal dan kami mengucapkan terima kasih kepada AWS yang sudah memberikan fasilitas pelatihan cloud computing ini," kata dia.
Sementara itu, Regional Head for Education, APAC Public Sector, Amazon Web Services, Vincent Quah mengaku bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan tersebut.
"Kami bangga bisa mendukung ITB Cloud Computing Bootcamp, yang dirancang untuk menumbuhkan minat dalam penggunaan komputasi awan untuk pembelajaran sepanjang hidup," kata Vincent Quah.
Pihaknya berkomitmen untuk membantu generasi masa depan Indonesia mengembangkan pengetahuan dan kompetensi komputasi awan melalui program global AWS Educate, sehingga generasi muda tersebut siap untuk memenuhi tuntutan industri yang meningkat di bidang keahlian komputasi awan.
"Tenaga kerja di bidang komputasi awan yang siap di masa depan adalah salah satu pilar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara," kata dia.
Menurut dia, banyak layanan AWS yang digunakan oleh star up di Indonesia seperti Gojek, dan Traveloka.
Mahasiswa pasca sarjana ITB yang mengikuti pelatihan ini, Anisa Fatakh Sabila mengaku senang bisa menjadi bagian dalam kegiatan tersebut.
"Saya senang sekali dengan kesempatan berharga ini untuk mempelajari teknologi AWS Cloud," kata Anisa Fatakh Sabil.
Dia mengaku tertarik dengan machine learning, big data, artificial intelligence, dan apapun terkait teknologi cloud.
"Acara ini akan memberikan wawasan dan keahlian yang akan membantu saya bereksperimen dengan ide-ide baru, yang merupakan dasar dari bisnis startup saya di masa depan," kata dia.
Acara ini akan diakhiri dengan AWS GameDay, kompetisi keahlian komputasi awan bagi para peserta untuk mempraktekkan pembelajaran baru mereka ke pekerjaan sebagaimana mereka memecahkan serangkaian tantangan yang terkait dengan skenario di kehidupan nyata.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018