Bekasi (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, telah menjaring investasi senilai Rp17,01 triliun dari sekitar 4.000 perusahaan domestik dan mancanegara hingga 2018.

"Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bekasi tergolong sangat baik, yaitu 5,73 persen yang merupakan tertinggi di Jawa Barat," kata Wakil wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat menghadiri pembukaan Indonesia Investment Festival 2018 di The Forum Summarecon Mall Bekasi, Sabtu.

Dikatakan Tri, Kota Bekasi sangat berpotensi menjadi ladang investasi bagi para pelaku usaha dengan didukung laju inflasi terendah di Jawa Barat yang hanya 3,01 persen yang lebih rendah dari Kota Bandung yang mencapai 3,46 persen.

Informasi tersebut disampaikan Tri kepada sejumlah peserta di antaranya Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian S Manulang, Kepala Ekskutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen MM, serta para tamu undangan lainnya.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara Indonesia Invesment Festival 2018, yang telah mempercayakan Kota Bekasi sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan ini," katanya.

Dia berharap Indonesia Investment Festival 2018 memberikan motivasi kepada para pelaku usaha di Kota Bekasi untuk senantiasa mengembangkan usaha dan berbisnis di Kota Bekasi.

"Pada prinsipnya para investor mau menanamkan modalnya di satu daerah dengan syarat adanya kepastian hukum. Kota Bekasi termasuk salah satu daerah yang memiliki iklim kondusif untuk berinvestasi melalui simplikasi perizinan, kemudahan akses layanan, penunjang transportasi, dan perlindungan hukum," katanya.

Penjabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kota Bekasi, Lintong Ambarita, mengatakan pascadiraihnya predikat terbaik pertama sebagai kantor layanan pemerintah daerah di Jawa Barat pada 2018, pihaknya terlecut untuk terus menggenjot kinerja layanan dengan menangkap peluang investasi pada 2018 yang diproyeksikan berkisar Rp7,1 triliun.

Keyakinan investor nasional dan luar negeri terhadap iklim ekonomi di Kota Bekasi telah dibuktikan dengan terus bertambahnya jumlah penerbitan perizinan kepada pemohon sejak 2013. Pada 2013 sebanyak 41.444 izin, 2014 sebanyak 42.272 izin, 2015 sebanyak 53.220 izin, 2016 sebanyak 57.025 izin, dan 2017 42.821 izin.

"Totalnya sudah 236.782 perizinan yang hingga kini telah diterbitkan Pemkot Bekasi," katanya.

Pihaknya sukses menyedot investasi hingga 2017 sebesar Rp14,1 triliun lebih atau melebihi target sebesar Rp6,5 triliun.

Tingginya animo para investor itu berhasil dijaring pihaknya melalui penyediaan instrumen layanan, di antaranya Mal Pelayanan Publik (MPP) yang secara perdana bergulir sejak 12 Februari 2018 bertempat di Bekasi Junction Pasar Proyek Jalan Ir H Djuanda, Bekasi Timur. 

Simplikasi layanan yang dikonsep secara terpadu dengan melibatkan banyak instansi layanan pemerintah itu pun sukses menggaet animo masyarakat hingga sekarang.

Berangkat dari situasi itu, Dinas PMPTSP Kota Bekasi tengah mempersiapkan sarana dan prasarana untuk memperluas Mal Pelayanan Publik di wilayahnya. Rencananya, akan tambah empat lokasi baru di Kota Bekasi, seperti di Plaza Pondokgede (Transmart) Kecamatan Pondokgede, Kecamatan Bantargebang, Plaza Cibubur Kecamatan Jatisampurna, dan Harapan Indah Kecamatan Medansatria.

"Semangatnya adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Kota Bekasi ini ada 56 kelurahan dan 12 kecamatan dengan populasi penduduk yang mencapai 2,7 juta jiwa. Kalau cuma satu MPP-nya kasihan juga warga yang jangkauannya jauh harus datang ke MPP eksisting saat ini," katanya.

Layanan MPP itu juga akan menghadirkan perpanjangan Surat Izin Mengemudi dan pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian hingga Unit Reaksi Cepat DPMPTSP akan disiapkan di lokasi baru nanti.

Adapun layanan lain dari Pemkot Bekasi tersebut antara lain beragam dokumen kependudukan, perizinan, pembayaran pajak kendaraan, dan masih banyak lagi.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018