Cirebon (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, melalui Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DP2KP) mengimbau kepada masyarakat ketika membeli hewan kurban harus yang sudah berlebel sehat, karena itu sudah diperiksa.
"Kalau tidak ada lebel sehatnya jangan dibeli, karena kondisi kesehatannya diragukan," kata Kepala DP2KP Kota Cirebon, Maharani Dewi di Cirebon, Rabu.
Menurutnya hewan kurban yang dinyatakan sehat diberikan kalung berlebel sehat oleh petugas DP2KP. Kalung berlebel sehat itu menjadi penanda bagi masyarakat yang ingin membeli hewan kurban.
Ia menambahkan pihaknya mulai hari ini Rabu (15/8) hinggal H-3 Hari Raya Idul Adha akan melakukan pemeriksaan hewan kurban.
"Kita akan terus melakukan pemeriksaan sampai H-3. Kalau masyarakat ingin membeli hewan kurban, beli yang sehat tandanya ada lebel sehatnya dari kami," lanjutnya.
Pada hari pertama, sebutnya sekitar 200 ekor sapi dan kambing telah dilakukan pemeriksaan hewan kurban.
Dari jumlah tersebut, juga masih ada hewan kurban yang ditemukan belum mencukupi umur sebagai salah satu syarat yang harus terpenuhi.
"Sekitar 20 persen dari yang kita periksa itu masih belum cukup umur dan kita sarankan agar tidak dijual," ujarnya.
Selain itu masih ada juga hewan kurban yang ditemukan sakit mata serta luka-luka. "Yang sakit dan luka itu kita minta agar pemilik mengobatinya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Kalau tidak ada lebel sehatnya jangan dibeli, karena kondisi kesehatannya diragukan," kata Kepala DP2KP Kota Cirebon, Maharani Dewi di Cirebon, Rabu.
Menurutnya hewan kurban yang dinyatakan sehat diberikan kalung berlebel sehat oleh petugas DP2KP. Kalung berlebel sehat itu menjadi penanda bagi masyarakat yang ingin membeli hewan kurban.
Ia menambahkan pihaknya mulai hari ini Rabu (15/8) hinggal H-3 Hari Raya Idul Adha akan melakukan pemeriksaan hewan kurban.
"Kita akan terus melakukan pemeriksaan sampai H-3. Kalau masyarakat ingin membeli hewan kurban, beli yang sehat tandanya ada lebel sehatnya dari kami," lanjutnya.
Pada hari pertama, sebutnya sekitar 200 ekor sapi dan kambing telah dilakukan pemeriksaan hewan kurban.
Dari jumlah tersebut, juga masih ada hewan kurban yang ditemukan belum mencukupi umur sebagai salah satu syarat yang harus terpenuhi.
"Sekitar 20 persen dari yang kita periksa itu masih belum cukup umur dan kita sarankan agar tidak dijual," ujarnya.
Selain itu masih ada juga hewan kurban yang ditemukan sakit mata serta luka-luka. "Yang sakit dan luka itu kita minta agar pemilik mengobatinya," katanya.
Editor : Isyati Putri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018