Bandung (Antaranews Jabar) - PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) menerima lahan dengan luas 2.948.294 meter persegi atau sekitar 200 hektare sebagai penyertaan modal dari Pemprov Jawa Barat untuk pengembangan bandara di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.
Lahan yang diserahkan Pemprov Jawa Barat kepada PT BIJB tersebut berada di Desa Kertajati, Desa Bantarjati, dan Desa Kertasari, di Kabupaten Majalengka, tersebut diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa kepada Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra di Gedung Sate, Rabu.
PT BIJB juga akan memperpanjang landasan pacu yang awalnya 2.500 meter menjadi 3.500 meter.
Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan sebelumnya Pemprov Jawa Barat sudah memberikan penyertaan modal senilai Rp796 miliar ditambah lahan 294,8 hektare yang baru saja diserahkan dan bernilai Rp725 miliar.
Sehingga hingga saat ini Pemprov Jawa Barat telah menyerahkan penyertaan modal sekitar Rp1,5 triliun.
"Posisi Pemprov Jabar memiliki 98,45 persen aset, sebelum ada Angkasa Pura II. Mudah-mudahan dengan ada AP II yang meminta 25 persen, secara administrasi dan fisik runway sudah bisa diselesaikan," kata Iwa.
Saat ini Penjabat Gubernur Jabar Mochamad Iriawan, katanya, sedang melakukan koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan terkait dengan finalisasi kesepakatan penyertaan modal dari AP II, yakni 25 persen dari keseluruhan aset Bandara Kertajati.
Iwa mengatakan dengan keterlibatan AP II, Bandara Kertajati ini akan memperpanjang runway dari tadinya 2.500 meter, menjadi 3.000 meter, kemudian secara bertahap menjadi 3.500 meter sesuai masterplan Bandara.
"Harapan kita langsung saja 3.500 meter supaya bisa lebih efektif dan efisien," ujar Iwa.
Ia mengatakam berencana melakukan penambahan modal kembali kepada PT BIJB supaya operasional bandara lebih maksimal dan pihaknya akan menjalani sejumlah tahapan, termasuk pembuatan peraturan daerahnya.
"Kami harus susun lagi untuk mengusulkan adanya perda terkait dengan penambahan modal disetor, menjadi minimal Rp5 triliun. Kita ada tahapan itu dulu," ujar Iwa.
Sementara itu, Dirut PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan tanah yang diserahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini akan digunakan untuk pembangunan sisi darat bandara, yakni untuk lahan komersial.
"Alhamdulillah BIJB mendapat setoran modal dari Pemprov Jabar dalam bentuk tanah untuk sisi darat, yaitu tanah yang bisa dikomersialkan untuk bangunan komersial, terminal, bangunan penunjang, untuk Pertamina, dan lainnya," ujar Virda.
Ia mengatakan, runway Bandara Kertajati ini bisa diperpanjang sesuai masterplan, yakni 3.500 meter sehingga semua tipe pesawat dapat mendarat di bandara tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Lahan yang diserahkan Pemprov Jawa Barat kepada PT BIJB tersebut berada di Desa Kertajati, Desa Bantarjati, dan Desa Kertasari, di Kabupaten Majalengka, tersebut diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa kepada Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra di Gedung Sate, Rabu.
PT BIJB juga akan memperpanjang landasan pacu yang awalnya 2.500 meter menjadi 3.500 meter.
Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan sebelumnya Pemprov Jawa Barat sudah memberikan penyertaan modal senilai Rp796 miliar ditambah lahan 294,8 hektare yang baru saja diserahkan dan bernilai Rp725 miliar.
Sehingga hingga saat ini Pemprov Jawa Barat telah menyerahkan penyertaan modal sekitar Rp1,5 triliun.
"Posisi Pemprov Jabar memiliki 98,45 persen aset, sebelum ada Angkasa Pura II. Mudah-mudahan dengan ada AP II yang meminta 25 persen, secara administrasi dan fisik runway sudah bisa diselesaikan," kata Iwa.
Saat ini Penjabat Gubernur Jabar Mochamad Iriawan, katanya, sedang melakukan koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan terkait dengan finalisasi kesepakatan penyertaan modal dari AP II, yakni 25 persen dari keseluruhan aset Bandara Kertajati.
Iwa mengatakan dengan keterlibatan AP II, Bandara Kertajati ini akan memperpanjang runway dari tadinya 2.500 meter, menjadi 3.000 meter, kemudian secara bertahap menjadi 3.500 meter sesuai masterplan Bandara.
"Harapan kita langsung saja 3.500 meter supaya bisa lebih efektif dan efisien," ujar Iwa.
Ia mengatakam berencana melakukan penambahan modal kembali kepada PT BIJB supaya operasional bandara lebih maksimal dan pihaknya akan menjalani sejumlah tahapan, termasuk pembuatan peraturan daerahnya.
"Kami harus susun lagi untuk mengusulkan adanya perda terkait dengan penambahan modal disetor, menjadi minimal Rp5 triliun. Kita ada tahapan itu dulu," ujar Iwa.
Sementara itu, Dirut PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan tanah yang diserahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini akan digunakan untuk pembangunan sisi darat bandara, yakni untuk lahan komersial.
"Alhamdulillah BIJB mendapat setoran modal dari Pemprov Jabar dalam bentuk tanah untuk sisi darat, yaitu tanah yang bisa dikomersialkan untuk bangunan komersial, terminal, bangunan penunjang, untuk Pertamina, dan lainnya," ujar Virda.
Ia mengatakan, runway Bandara Kertajati ini bisa diperpanjang sesuai masterplan, yakni 3.500 meter sehingga semua tipe pesawat dapat mendarat di bandara tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018