Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, menerjunkan sekitar 60 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban yang terbagi dalam dua kelompok yakni antemortem dan postmortem.

"Hari ini kami sudah melepas tom satgas pemeriksaan hewan kurban yang kita sebut dengan tim antemortem. Dan juga tim satgas pemeriksaan kesehatan daging kurban atau kita sebut postmortem," ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Elly Walsiah, di Bandung, Senin.

Elly mengatakan, petugas yang tergabung dalam kelompok antemortem sudah bergerak mulai Senin hingga satu hari menjelang Idul Adha nanti.

Mereka akan bertugas menyisir para pedagang yang ada di Kota Bandung untuk memeriksa kesehatan hewan kurban. Apabila dinyatakan sehat, petugas akan memberikan kalung sebagai tanda hewan bebas dari penyakit.

"Nah ini kalung sehat kami siapkan 35 ribu buah karena tahun kemarin, 2017, jumlah hewan kurban baik sapi maupun domba yang kita periksa kesehatannya berjumlah 28 ribu," ujarnya.

Sebanyak 35 ribu kalung tersebut juga disebar ke 125 titik penjualan hewan kurban yang tersebar di Kota Bandung.

Menurut dia, beberapa indikator yang bisa menyatakan bahwa hewan kurban sehat yakni mata jernis, suhu badan normal, tidak ditemukan penyakit kulit termasuk di hidung dan mulut.

Kemudian untuk usia, dinyatakan layak untuk disembelih yakni sapi minimal berusia dua tahun sementara domba berusia satu tahun.

"Apabila itu memenuhi syarat baik sehat maupun layak, maka tim antemortem akan memberikan kalung sehat kepada hewan kurban baik sapi maupun domba," kata dia.

Pada 2017, kata dia, petugas kesehatan dinas pangan dan pertanian memeriksa 28.139 ekor hewan kurban. Angka tersebut terbagi atas 5.313 sapi dinyatakan sehat dan layak, sementara yang tidak layak ditemukan 84 ekor. Untuk domba yang sehat berjumlah 20.948 ekor dan yang tidak layak 1.794 ekor.

"Untuk sapi yang tidak layaknya ada yang tidak cukup umur, ada yang betina. Karena kan harus jantan ini tidak boleh betina, ada sakit mata. Domba kebanyakan itu karena tidak cukup umur ada juga yang betina, ada yang sakit mata cacar," kata dia.
 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018