Bandung (Antaranews Jabar) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengusulkan rencana untuk merelokasi perusahaan yang berdiri di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dalam penanganan limbah di sungai tersebut.
"Kita mendorong lagi para pengusaha untuk tidak membuang limbah ke sungai. Sekarang ada kemajuan meskipun belum kita puas. Kemudian buat IPAL gabungan dan tadi Pak (Pj) Gubernur mempertimbangkan juga untuk membuat relokasi beberapa industri ke tempat lebih aman untuk membuang limbah," kata Luhut B Pandjaitan, di Bandung, Rabu.
Ditemui usai menjadi pembicara para acara pertemuan dengan para pemilik perusahaan di sekitar DAS Citarum, Luhut mengatakan dampak limbah industri yang dibuang ke Sungai Citarum sudah sangat memprihatinkan.
Ia menuturkan dampak serius dari limbah yang dibuang ke Sungai Citarum sangat erat dengan masalah kesehatan masyarakat Jawa Barat, utamanya yang tinggal di kawasan DAS Citarum.
"Khususnya anak-anak yang lahir dari mereka terancam mengalami stunting (bertubuh pendek). Dan hasil penelitian IPB itu dinyatakan bahwa semua ikan di Sungai Citarum sudah tidak layak makan akibat limbah dan itu bisa menyebabkan generasi kuntet," kata dia.
"Jadi sekarang anda-anda semua ini mau jadi penyumbang generasi yang kuntet. Tentunya tidak mau kan karena generasi kuntet ini enggak akan produktif, otaknya enggak akan bisa sekolah sampai kuliah, berpengaruh pada GDP (gross domestic product) hingga 11 persen," lanjut dia.
Pihaknya juga meminta agar penyelesaikan masalah di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum jangan dicampuradukkan dengan masalah politik.
"Ada rupanya yang mau minta perlindungan sana sini, saya bilang enggak ada perlindungan, pokoknya kalau salah disikat. Jangan mencampuradukkan Citarum dengan politik lah," kata dia.
Ia menegaskan pemerintah pusat dan daerah akan menindak tegas kepada pihak-pihak yang masih membuang limbah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
"Saya kira tadi dengan Pak (Pj) Gubernur Jabar, Pangdam III Siliwangi, Kapolda dan Kajati Jawa Barat sudah kompak sekali sehingga Pak (Pj) Gubernur Jabar sebagai (koordinator) satgas kita mendorong lagi para pengusaha tidak membuang limbah ke Sungai Citarum," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Luhut juga menegaskan bahwa pembenahan masalah di DAS Citarum diperlukan kerja sama semua pihak terkait mulai dari pemerintah, pengusaha atau pelaku industri hingga masyarakat.
"Dalam rangka pembenahan atau mengatasi masalah Citarum, itu sebenarnya tinggal kita yang menentukan. Sekarang ini gubernur ada, pangdam ada, kajati juga ada, kapolda ada, pengusaha juga ada. Jadi tinggal kita mau diapakan ini Citarum," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Kita mendorong lagi para pengusaha untuk tidak membuang limbah ke sungai. Sekarang ada kemajuan meskipun belum kita puas. Kemudian buat IPAL gabungan dan tadi Pak (Pj) Gubernur mempertimbangkan juga untuk membuat relokasi beberapa industri ke tempat lebih aman untuk membuang limbah," kata Luhut B Pandjaitan, di Bandung, Rabu.
Ditemui usai menjadi pembicara para acara pertemuan dengan para pemilik perusahaan di sekitar DAS Citarum, Luhut mengatakan dampak limbah industri yang dibuang ke Sungai Citarum sudah sangat memprihatinkan.
Ia menuturkan dampak serius dari limbah yang dibuang ke Sungai Citarum sangat erat dengan masalah kesehatan masyarakat Jawa Barat, utamanya yang tinggal di kawasan DAS Citarum.
"Khususnya anak-anak yang lahir dari mereka terancam mengalami stunting (bertubuh pendek). Dan hasil penelitian IPB itu dinyatakan bahwa semua ikan di Sungai Citarum sudah tidak layak makan akibat limbah dan itu bisa menyebabkan generasi kuntet," kata dia.
"Jadi sekarang anda-anda semua ini mau jadi penyumbang generasi yang kuntet. Tentunya tidak mau kan karena generasi kuntet ini enggak akan produktif, otaknya enggak akan bisa sekolah sampai kuliah, berpengaruh pada GDP (gross domestic product) hingga 11 persen," lanjut dia.
Pihaknya juga meminta agar penyelesaikan masalah di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum jangan dicampuradukkan dengan masalah politik.
"Ada rupanya yang mau minta perlindungan sana sini, saya bilang enggak ada perlindungan, pokoknya kalau salah disikat. Jangan mencampuradukkan Citarum dengan politik lah," kata dia.
Ia menegaskan pemerintah pusat dan daerah akan menindak tegas kepada pihak-pihak yang masih membuang limbah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
"Saya kira tadi dengan Pak (Pj) Gubernur Jabar, Pangdam III Siliwangi, Kapolda dan Kajati Jawa Barat sudah kompak sekali sehingga Pak (Pj) Gubernur Jabar sebagai (koordinator) satgas kita mendorong lagi para pengusaha tidak membuang limbah ke Sungai Citarum," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Luhut juga menegaskan bahwa pembenahan masalah di DAS Citarum diperlukan kerja sama semua pihak terkait mulai dari pemerintah, pengusaha atau pelaku industri hingga masyarakat.
"Dalam rangka pembenahan atau mengatasi masalah Citarum, itu sebenarnya tinggal kita yang menentukan. Sekarang ini gubernur ada, pangdam ada, kajati juga ada, kapolda ada, pengusaha juga ada. Jadi tinggal kita mau diapakan ini Citarum," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018