Bandung (Antaranews Jabar) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menyampaikan gelombang di laut Pantai Pangandaran kembali normal, setelah selama beberapa hari sebelumnya terjadi gelombang tinggi yang membahayakan aktivitas di laut selatan Jawa itu.

"Sekarang normal," kata Kepala DPKPB Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena, yang dihubungi melalui telepon seluler di Bandung Senin.

Ia menuturkan laut Pangandaran salah satu daerah bagian laut selatan Jawa yang diterjang gelombang tinggi selama beberapa hari yang lalu.

Namun, gelombang tinggi di Pangandaran itu, kata dia, tidak berdampak parah atau menimbulkan kerusakan terhadap infrastruktur yang ada di pinggir pantai.

"Bukan di Pangandaran saja tapi di selatan Pulau Jawa, yang parah di Jateng di Pantai Ayah," katanya.

Terkait dengan laporan kerusakan kapal nelayan di Pangandaran, kata dia, tidak separah seperti informasi yang tersebar di masyarakat.

"Di Pangandaran air naik, kapal ada yang gesekan, tapi tidak parah kayak di berita," katanya.

Ia menyampaikan jajarannya sudah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman bahaya gelombang tinggi di laut selatan Jawa.

Seluruh operator kapal, katanya, harus selalu memperhatikan cuaca sebelum melaut, melengkapi kapalnya dengan peralatan keselamatan dan penerangan yang memadai.

Selain itu, katanya, nahkoda kapal tidak memaksakan diri berlayar, khususnya kapal-kapal penangkap ikan yang keluar masuk Pelabuhan Salawe, guna menghindari kecelakaan kapal.

Setiap kapal tradisional yang mengangkut penumpang, katanya, wajib mengutamakan keselamatan penumpang dengan memakai jaket pelampung selama berlayar.

"Imbauan memberikan pertolongan jika melihat kapal yang mengalami kecelakaan di laut dan berkoordinasi," kata Nana.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018