Bandung (Antaranews Jabar) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan mendorong pembangunan Pelabuhan Patimban, di Desa Patimban, Kabupaten Subang.

Selain itu, kata M Iriawan usai meninjau langsung pembangunan Pelabuhan Patimban, di Kabupaten Subang, Rabu, pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan menjadi beberapa tahapan.

"Misalnya, untuk tahap satu fase pertama, Pelabuhan Patimban akan memiliki terminal kendaraan dengan dermaga sepanjang 300 meter serta terminal peti kemas 420 kali 35 meter," katanya.

Dia mengatakan total panjang dermaga Pelabuhan Patimban secara keseluruhan tahap satu, dua dan tiga mencapai 4,32 ribu meter, serta kedalaman perairan -10 m LWS (Low Water Spring).

Lalu, untuk lapangan peti kemas, nantinya secara keseluruhan akan memiliki luas 35 hektare. Kapasitasnya mencapai 250 ribu twenty-foot equivalent unit (TEUs) dari total kapasitas tahap satu sebesar 3,75 juta TEUs.

Selanjutnya, di tahap pertama fase kedua nantinya akan dikembangkan terminal kendaraan hingga 690 meter.

Sementara itu, terminal peti kemas diperpanjang dan diperluas menjadi 1.740x35 meter dari total panjang dermaga keseluruhan 4,32 meter.

Kedalamannya akan ditambah menjadi -14 m LWS. Khusus untuk lapangan peti kemas, luasnya ditambah 66 hektare dengan kapasitas 3,5 juta TEUs.

Secara total, Pelabuhan Patimban direncanakan memiliki kapasitas sebesar 7,5 juta TEUs petikemas dan 600 ribu CBU kendaraan.

"Tahapan- tahapan tersebut diperkirakan selesai 2027," kata Iriawan.

Adapun berdasarkan hasil kesepakatan Rl- Jepang bahwa ada beberapa infrastruktur pendukung yang perlu disiapkan sebelum kegiatan kontruksi pelabuhan diantaranya, jalan utama dari jalan negara untuk pintu masuk pelabuhan disiapkan pemerintah pusat (Kemen PU).

Kemudian penyiapan Jalan Tol Subang (Cipali) -Palimanan berdasarkan PP 13 NO 2017 Tentang Perubahan PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN oleh Kemen PU.

"Juga akan disiapkan Jalan Kereta api dari Stasiun Pagaden Patimban," ujarnya.

Di mana saat ini sedang dibuat FS Jalur Kereta Api ke patimban oleh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub.

Selain itu, pembangunan listrik oleh PLN akan dibangun SUTT 500 kv Cirebon-Bekasi yang melalui Kecamatan Pusakajaya.

Serta rencana Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum oleh PDAM Kabupaten Subang dengan kebutuhan anggaran Rp83,694 miliar.

"Pembiayaan akan didukung oleh Pemerintah Pusat," kata Iwan, sapaan akran Iriawan.

Terakhir, dan terpenting, yakni pembangunan jaringan air limbah dan pengelolaan sampah oleh pengelola Pelabuhan bekerjasama dengan stakeholder terkait.

Sementara itu, guna mencapai target realisasi pembangunan Pelabuhan Patimban, Iwan mengaku telah memerintahkan pejabat terkait untuk segera malakukan langkah-langkah sesuai tupoksinya masing-masing.

"Sekarang kita tengah menyiapkan pembebasan lahan, biayanya cukup besar Rp800 miliar, uangnya sudah ada, tinggal kita komunikasikan dengan masyarakat setempat," kata Iwan.

Rencana Pembangunan Sarana Penunjang dan Jalan Akses Pelabuhan Patimban Daerah Subang, ditetapkan dengan kebutuhan lahan seluas kurang lebih 372 hektare.

Adapun lokasi pengadaan tanah untuk Pembangunan Sarana Penunjang dan Jalan Akses Pelabuhan Patimban, meliputi Kecamatan Pusakanagara Daerah Kabupaten Subang, terdiri atas Desa Patimban, Desa Kalentambo, Desa Gempol, Desa Pusakaratu dan Desa Kotasari. Desa Pusakajaya Kecamatan Pusakajaya Daerah Kabupaten Subang.

Sementara itu, nilai investasi untuk pembangunan Pelabuhan Patimban tahap pertama fase satu hingga dua sebesar Rp25 triliun dan total kebutuhan anggaran pembangunan Patimban sendiri diproyeksikan mencapai Rp43 triliun.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018