Cianjur (Antaranews Jabar)- Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Cianjur, Jawa Barat, meningkatkan pengawasan tanaman pangan menghadapi cuaca ekstrem.

Beberapa hari terakhir suhu udara menjadi sangat dingin, sehingga ditakutkan menimbulkan jamur dan hama bagi tanaman.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Cianjur, Mamad Nano di Cianjur Kamis, mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait dampak dari kondisi suhu cuaca ekstrem.

Pihaknya masih memantau karena ada beberapa dampak yang nantinya mungkin terjadi pada tanaman pangan khususnya padi. Suhu udara yang menurun akan menimbulkan kelembaban pada tanaman.

"Ini dapat memicu tumbuhnya jamur pada daun dan batang tanaman termasuk hama berpotensi menyerang tanaman, sehingga menyebabkan matinya tanaman," katanya.

Pihaknya telah mengeluarkan surat imbauan pada petani melalui petugas penyuluh lapangan untuk selalu waspada, setiap hal yang berpotensi mengganggu pertumbuhan tanaman segera dilaporkan agar segera dilakukan penanganan.

"Penyuluh pun sudah ada kami instruksi untuk lebih melakukan pengawasan. Ketika tumbuh jamur ataupun hama segera ditangani. Harapan kami tidak ada dampak yang buruk akibat cuaca ekstrem," katanya.

BMKG mencatat suhu udara menurun disejumlah wilayah di Indonesia termasuk di Cianjur, meskipun sudah memasuki musim kemarau karena kandungan uap di atmosfer cukup sedikit.

Rendahnya kandungan uap di atmosfer menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan bumi ke luar angkasa pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.

Sehingga energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu atmosfer di atmosfer lapisan dekat permukaan bumi tidak signifikan.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018