Cirebon (Antaranews Jabar) - Sub Divre Bulog Cirebon, Jawa Barat, saat ini kesulitan untuk mendistribiusikan hasil penyerapan beras dari petani, karena program bantuan pemerintah sudah tidak ada lagi.

"Saat ini kita hanya bisa menyerap beras saja, tanpa mengeluarkan dan ini tentu membuat sulit," kata Kepala Sub Divre Bulog Cirebon, Dedi Apriliyadi melalui Kasi pengadaan beras Bulog, Dadang Unandang di Cirebon, Selasa.

Dengan dihilangkannya program Rastra (beras sejahtera) dari pemerintah, kata Dadang membuat distribusi beras dari Bulog tidak berjalan lagi dan itu tentu membuat beras menumpuk di gudang.

Padahal Pemerintah terus memerintahkan Bulog untuk menyerap gabah para petani dan ini tentu menjadi kendala sendiri bagi Bulog Cirebon.

"Setelah Rastra ditiadakan sampai saat ini beras kami masih tersimpan di gudang dan belum keluar dari awal tahun 2018," ujarnya.

Untuk itu kata Dadang, perlu adanya terobosan lagi. Padahal Bulog ini juga sebagai lumbung pangan ketika masa paceklik.

"Kami dituntut menyerap gabah ketika masa panen raya, tapi untuk menyalurkannya saat ini tidak ada, tentu kami ingin ada program yang tetap dari pemerintah untuk menyalurkan beras yang ada di gudang," kata Dadang.

Dadang menambahkan untuk hulu atau penyerapan dari petani, Bulog Cirebon optimistis bisa memenuhi target yang ditetapkan oleh Pemerintah yaitu 110 ribu ton.

"Dan sampai bulan Juni 2018 kita sudah menyerap sebanyak 45 ribu ton," katanya.Budi Suyanto
 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018