Cirebon (Antaranews Jabar) - Dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di Pesantren Benda Kerep Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, Jawa Barat, tidak menggunakan tinta sebagai tanda telah memilih pada Pilkada nanti, namun diganti dengan warna kunyit.
"Dari dahulu memang kita menggunakan kunyit untuk pengganti tinta," kata Ketua Kelompok Panitia Pemilihan Suara (KPPS)?TPS 25 Argasunya, Hasbullah di Cirebon, Selasa.
Menurutnya penggantian tinta ke kunyit itu, karena masyarakat sekitar khawatir tinta bisa menghalangi air masuk kekulit, terutama untuk masalah keapsahan wudhu.
Dia memastikan penggantian itu juga sudah disetujui oleh KPU Kota Cirebon, bahkan warna kunyitnya pun saat ini disediakan oleh KPU.
"Kalau kunyit itu dari KPU, namun kalau tidak sesuai ya nanti kita bikin sendiri," tuturnya.
"Penggunaan kunyit ini, karena dikhawatirkan menghalangi air wudhu jadi kita gunakan kunyit, agar masih bisa sah wudhu kita," lanjutnya.
Hasbullah mengatakan untuk masyarakat yang mempunyai hak pilih di TPS 25 ada sebanyak 483 orang dan diharapkan nanti ketika pemilihan semua bisa memberikan hak suaranya.
"Disini biasanya kurang dari 40 persen yang mau memilih, kebanyakan enggan memilih, namun kami sudah sosialisasi agar warga mau memberikan hak pilihnya," ujarnya.
Sementara itu ketua KPU Kota Cirebon, Emrizal Hamdani mengatakan ada dua TPS yang warganya enggan menggunakan tinta sebagai tanda, yaitu TPS 25 dan 26 tepatnya di Benda Kerep Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
"Untuk itu kita fasilitasi mereka dengan menggunakan warna kunyit dan ini sudah berjalan dari dahulu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Dari dahulu memang kita menggunakan kunyit untuk pengganti tinta," kata Ketua Kelompok Panitia Pemilihan Suara (KPPS)?TPS 25 Argasunya, Hasbullah di Cirebon, Selasa.
Menurutnya penggantian tinta ke kunyit itu, karena masyarakat sekitar khawatir tinta bisa menghalangi air masuk kekulit, terutama untuk masalah keapsahan wudhu.
Dia memastikan penggantian itu juga sudah disetujui oleh KPU Kota Cirebon, bahkan warna kunyitnya pun saat ini disediakan oleh KPU.
"Kalau kunyit itu dari KPU, namun kalau tidak sesuai ya nanti kita bikin sendiri," tuturnya.
"Penggunaan kunyit ini, karena dikhawatirkan menghalangi air wudhu jadi kita gunakan kunyit, agar masih bisa sah wudhu kita," lanjutnya.
Hasbullah mengatakan untuk masyarakat yang mempunyai hak pilih di TPS 25 ada sebanyak 483 orang dan diharapkan nanti ketika pemilihan semua bisa memberikan hak suaranya.
"Disini biasanya kurang dari 40 persen yang mau memilih, kebanyakan enggan memilih, namun kami sudah sosialisasi agar warga mau memberikan hak pilihnya," ujarnya.
Sementara itu ketua KPU Kota Cirebon, Emrizal Hamdani mengatakan ada dua TPS yang warganya enggan menggunakan tinta sebagai tanda, yaitu TPS 25 dan 26 tepatnya di Benda Kerep Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
"Untuk itu kita fasilitasi mereka dengan menggunakan warna kunyit dan ini sudah berjalan dari dahulu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018