Bandung (Antaranews Jabar) - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi berusaha memaksimalkan program prioritasnya dalam membangun Jawa Barat untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, unggul dan berkarakter.

"Dibutuhkan beberapa faktor pendukung untuk mewujudkan hal ini. Kita harus meningkatkan infrastruktur pendidikan, dari SD, SMP hingga SMA," kata Deddy Mizwar, pada debat publik ketiga Pilgub Jawa Barat 2018, di Ballroom Grand Sudirman, Kota Bandung, Jumat malam.

Pria yang akrab disapa Demiz ini menjelaskan pendidikan menjadi penting karena pendidikan menjadi dasar kemajuan SDM warga Jawa Barat.

"Kita akan wacanakan untuk membangun beberapa sekolah baru. Karena masih banyak wilayah di kecamatan yang tak memiliki sekolah baik tingkat SMP maupun SMA," katanya.

Dia juga berjanji akan menciptakan banyak lapangan kerja, namun tentunya dibutuhkan sumber daya yang baik tadi.

"Sehingga warga Jabar yang memiliki usia produktif bisa bekerja dengan baik," katanya.

Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan tentang kesehatan di Jawa Barat dan beberapa ide pun diungkapkannya.

"Untuk menciptakan warga Jabar yang sehat, perlu asupan gizi yang baik. Selain itu keadaan alam yang asri pun bisa mendukung kesehatan warga Jabar," katanya.

Dedi juga berjanji untuk mendorong pelayanan publik pada bidang kesehatan, diantaranya dengan membangun rumah sakit baru dan rumah sakit ini adalah sebagai pendukung Rumah Sakit Hasan Sadikin di Bandung.

"Kita akan bangun rumah sakit baru di empat wilayah. Sehingga warga yang harus dirujuk ke RSHS bisa pergi ke RS yang lebih dekat. Bahkan bisa membantu pula mengurangi antrean panjang yang ada di RSHS," katanya.

Ketika ditanya oleh panelis pun mengenai pengalaman pribadinya dalam bidang pendidikan kesehatan, Dedi tidak terlihat ragu menjawab karena selama ini aplikasi perbaikan dalam bidang pendidikan dan kesehatan sudah dilaksanakannya.

"Di sekolah-sekolah di tempat saya tidak memperbolehkan jajan di luar. Tetapi membawa makanan dari rumah yang dibuat oleh ibunya. Sehingga ibu pun akan memberikan asupan gizi yang terbaik bagi anak-anaknya," katanya.

Selain itu, lanjut Dedi, dengan cara demikian maka para siswa akan bisa membagi makanan yang dibekalnya tersebut.

"Akan ada siswa yang membawa ikan asin? ditukar dengan daging. Jadi mereka belajar cara berbagi terhadap sesama," katanya.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018