Bandung (Antaranews Jabar) - Perum Damri yang bergerak di bidang layanan transporasi darat menjadi moda pertama yang langsung terintegrasi dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.
Perusahaan pelat merah ini diawal pengoperasian melayani penumpang dari Bandung, Cirebon, Kuningan, dan Cikarang yang langsung terhubung ke Kertajati begitu juga sebaliknya.
"Kami Damri di sini hadir untuk suport langsung Bandara Kertajati. Karena kita ketahui airport itu sebenarnya tidak seharusnya menjadi titik kemacetan tapi solusi kemacetan agar bisa mengurangi penggunaan pribadi yang saat ini sudah terlalu tinggi," kata Direktur Utama Perum Damri Setia N Milatia Moemin, dalam siaran pers Humas PT BIJB, Rabu.
Dibukanya layanan transportasi berbasis darat, ditandai dengan peresmian yang ?dilakukan di area Terminal Bandara Kertajati, dan peeresmian dibuka dengan prosesi gunting pita dan pelepasan bus yang pergi ke empat kota tujuan tersebut.
Hadir dalam peresmian tersebut Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, Direktur Utama Perum Damri Setia N Milatia Moemin, dan Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra.
Setia mengatakan, Bandara Kertajati dengan predikat bertaraf internasional harus didukung dengan berbagai moda transportasi lainnya untuk menunjang aksebilitas di dalamnya.
Sebelum hadirnya kereta, baik konvensional maupun kereta cepat yang sudah masuk dalam rencana pemerintah, Damri berinisiatif untuk melakukan pelayanan pada masyarakat.
"Kita sekarang sedang membenahi agar level off Service yang dulu dimiliki kini lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih. Kita sedang membenahi agar level off sercvice yang dulu damri sudah lakukan ingin lebih baik lagi. Terima kasih yang suda suport sehingga kami bisa hadir di sini," katanya.
Bandung dan Cirebon sebagai pangsa pasar yang cukup besar? menjadi pengguna transportasi udara mulai dilayani diawal penerbangan komersil perdana yang dilakukan pada Jumat 8 Juni.
Untuk Bandung titik keberangkatan berawal di Kebon Kawung via Tol Cipali yang direct langsung ke Kertajati. Sedangkan Cirebon, Damri akan start dari Terminal Harjamukti.
"Waktu pemberangkatan saat ini akan menyesuaikan dengan jadwal penerbangan," lanjut Setia.
Sementara itu, Dirut PT BIJB Virda Dimas Ekaputra menambahkan, ?kehadiran Damri ini menjadi solusi terintegrasinya Bandara Kertajati dengan masyarakat diberbagai daerah Jawa Barat yang ingin menggunakan transportasi udara.
Dengan adanya layanan tersebut tentu ini akan mempermudah masyarakat.
"?Dulu suka ada yang nanya aksesnya gimana ke sini. Dulu saya belum bisa jawab. Sekarang saya sudah bisa jawab karena Damri beroperasi di sini. Kalau kami pihak bandara sangat bersyukur, artinya Damri akan bisa mempermudah ke sini dan keluar setelah penerbangan," katanya.
Menurut Virda, untuk menuju Kertajati Tol Cipali masih menjadi andalan masyarakat. Tol terpanjang di Indonesia saat ini mengakomodir masyarakat Bandung Raya, Purwakarta , Subang sampai dan Bogor dan sekitarnya.
Hadirnya Tol Cisumdawu pada 2020 tentu akan semakin mempermudah masyarakat di selatan Jawa Barat menuju Kertajati.
"Selanjutnya Cisumdawu tahun 2020 bisa terkoneksi ke sini. Tol Cipali juga sudah tersambung ke Brebes, jadi catch penumpang dari Jawa Tengah juga bisa ke sini," ujarnya.
Sementara itu Dedi Taufik menambahkan, hadirnya Damri dari dan ke Kertajati memang sudah seharusnya untuk memudahkan konektivitas. Karena kata dia, akan sia-sia jika bandara Kertajati yang sudah dibangun semegah mungkin tidak disinergikan dengan pendukung lainnya.
"Bandara kalau enggak ada koneksi percuma. Terminal megah ini harus disinergikan. Damri yang masuk adalah bentuk kolaborasi. Kita selaku regulator akan mempermudah segala-galanya. Mau dari mana kemana kita berikan. Karena koneksi harus jelas," katanya.
Dia berharap, dibukanya rute Kertajati ke berbagai daerah bisa menjadi triger untuk pengusaha bus lainnya. Sebab Bandara Kertajati yang akan melayani sekitar 5,6 juta penumpang per tahunnya akan terus bertambah untuk menunjang kebutuhan konektivitas.
"Apalagi statment Presiden (Jokowi) terbang haji dari sini. Artinya akan makin banyak membutuhkan pelayanan transportasi darat menuju ke sini," lanjut Dedi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Perusahaan pelat merah ini diawal pengoperasian melayani penumpang dari Bandung, Cirebon, Kuningan, dan Cikarang yang langsung terhubung ke Kertajati begitu juga sebaliknya.
"Kami Damri di sini hadir untuk suport langsung Bandara Kertajati. Karena kita ketahui airport itu sebenarnya tidak seharusnya menjadi titik kemacetan tapi solusi kemacetan agar bisa mengurangi penggunaan pribadi yang saat ini sudah terlalu tinggi," kata Direktur Utama Perum Damri Setia N Milatia Moemin, dalam siaran pers Humas PT BIJB, Rabu.
Dibukanya layanan transportasi berbasis darat, ditandai dengan peresmian yang ?dilakukan di area Terminal Bandara Kertajati, dan peeresmian dibuka dengan prosesi gunting pita dan pelepasan bus yang pergi ke empat kota tujuan tersebut.
Hadir dalam peresmian tersebut Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, Direktur Utama Perum Damri Setia N Milatia Moemin, dan Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra.
Setia mengatakan, Bandara Kertajati dengan predikat bertaraf internasional harus didukung dengan berbagai moda transportasi lainnya untuk menunjang aksebilitas di dalamnya.
Sebelum hadirnya kereta, baik konvensional maupun kereta cepat yang sudah masuk dalam rencana pemerintah, Damri berinisiatif untuk melakukan pelayanan pada masyarakat.
"Kita sekarang sedang membenahi agar level off Service yang dulu dimiliki kini lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih. Kita sedang membenahi agar level off sercvice yang dulu damri sudah lakukan ingin lebih baik lagi. Terima kasih yang suda suport sehingga kami bisa hadir di sini," katanya.
Bandung dan Cirebon sebagai pangsa pasar yang cukup besar? menjadi pengguna transportasi udara mulai dilayani diawal penerbangan komersil perdana yang dilakukan pada Jumat 8 Juni.
Untuk Bandung titik keberangkatan berawal di Kebon Kawung via Tol Cipali yang direct langsung ke Kertajati. Sedangkan Cirebon, Damri akan start dari Terminal Harjamukti.
"Waktu pemberangkatan saat ini akan menyesuaikan dengan jadwal penerbangan," lanjut Setia.
Sementara itu, Dirut PT BIJB Virda Dimas Ekaputra menambahkan, ?kehadiran Damri ini menjadi solusi terintegrasinya Bandara Kertajati dengan masyarakat diberbagai daerah Jawa Barat yang ingin menggunakan transportasi udara.
Dengan adanya layanan tersebut tentu ini akan mempermudah masyarakat.
"?Dulu suka ada yang nanya aksesnya gimana ke sini. Dulu saya belum bisa jawab. Sekarang saya sudah bisa jawab karena Damri beroperasi di sini. Kalau kami pihak bandara sangat bersyukur, artinya Damri akan bisa mempermudah ke sini dan keluar setelah penerbangan," katanya.
Menurut Virda, untuk menuju Kertajati Tol Cipali masih menjadi andalan masyarakat. Tol terpanjang di Indonesia saat ini mengakomodir masyarakat Bandung Raya, Purwakarta , Subang sampai dan Bogor dan sekitarnya.
Hadirnya Tol Cisumdawu pada 2020 tentu akan semakin mempermudah masyarakat di selatan Jawa Barat menuju Kertajati.
"Selanjutnya Cisumdawu tahun 2020 bisa terkoneksi ke sini. Tol Cipali juga sudah tersambung ke Brebes, jadi catch penumpang dari Jawa Tengah juga bisa ke sini," ujarnya.
Sementara itu Dedi Taufik menambahkan, hadirnya Damri dari dan ke Kertajati memang sudah seharusnya untuk memudahkan konektivitas. Karena kata dia, akan sia-sia jika bandara Kertajati yang sudah dibangun semegah mungkin tidak disinergikan dengan pendukung lainnya.
"Bandara kalau enggak ada koneksi percuma. Terminal megah ini harus disinergikan. Damri yang masuk adalah bentuk kolaborasi. Kita selaku regulator akan mempermudah segala-galanya. Mau dari mana kemana kita berikan. Karena koneksi harus jelas," katanya.
Dia berharap, dibukanya rute Kertajati ke berbagai daerah bisa menjadi triger untuk pengusaha bus lainnya. Sebab Bandara Kertajati yang akan melayani sekitar 5,6 juta penumpang per tahunnya akan terus bertambah untuk menunjang kebutuhan konektivitas.
"Apalagi statment Presiden (Jokowi) terbang haji dari sini. Artinya akan makin banyak membutuhkan pelayanan transportasi darat menuju ke sini," lanjut Dedi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018