Bandung (Antaranews Jabar) - PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat mendirikan 14 posko mudik yang terdapat di Kawasan Purwakarta, Cirebon, Garut, Karawang, Tasikmalaya dan Sumedang, posko-posko ini akan ditempatkan di kantor-kantor PLN yang banyak dilewati para pemudik.
"Salah satu persiapan yang kami lakukan terkait jelang Idul Fitri 1439 Hijriah kami mendirikan 14 posko mudik," kata General Manager PT PLN Distribusi Jabar Iwan Purwana di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan langkah-langkah Untuk menjaga keandalan pasokan Iistrik menghadapi momentum Idul Fitri 1439 Hijriah atau Lebaran 2018, PLN Distribusi Jawa Barat meniadakan segala bentuk kegiatan pemeliharaan selama periode H-7 hingga H+7 Idul Fitri 1439 Hijriah.
"PLN juga melaksanakan Siaga Gangguan di sejumlah posko dengan rincian Posko lnduk atau APD sebanyak satu APD atau Area Pengatur Distribusi, Posko Utama (Area) sebanyak 15 Area, Posko Unit (Rayon) sebanyak 89 Rayon, Posko Sub Unit (KP) sebanyak 193 Posko," kata Iwan.
Adapun jumlah personel yang disiagakan untuk menjamin keandalan pasokan Iistrik selama masa Idul Fitri 1438 H, lanjut dia ialah sejumlah 2.633 petugas.
Sementara itu, untuk sarana pendukung yang disiapkan untuk menunjang keandalan pasokan listrik berupa kendaraan sebanyak 560 unit, genset sebanyak 99 unit, mobil crane sebanyak 18 unit, UGB 101 unit, mobil deteksi sembilan unit dan deteksi portable empat unit.
Pihaknya juga menyiapkan SOP keandalan bagi tempat-tempat ibadah dan pusat keramaian lainnya dan juga mendata lokasi penting Idul Fitri di Jawa Barat tahun ini yakni ada 1.120 lokasi di 15 area kerja yang terdiri dari objek vital, tempat pelaksanaan shalat ied dan tempat mudik.
Iwan menuturkan mulai tanggal 11 Juni 2017 diperkirakan beban pemakaian Iistrik cenderung menurun menyusul adanya kebijakan cuti bersama dari pemerintah yang menyebabkan industri, perkantoran dan sebagian pelanggan komersial sudah meliburkan aktivitasnya.
"Diperkirakan kondisi beban akan kembali normal di H+4 hingga H+7 setelah lebaran," katanya.
Pihaknya memprediksi beban puncak siang pada Idul Fitri 1439 H di Jawa Barat sebesar 2.797 MW atau naik 96 MW (3,5 persen) dari beban puncak siang pada Idul Fitri 1438 H sebesar 2.701 MW.
Sementara itu untuk Beban Puncak Malam pada Idul Fitri tahun ini diprediksi mencapai 4.274 MW atau naik sekitar 314 MW atau 7,9 persen dibandingkan dengan beban puncak malam hari pada Idul Fitri tahun lalu sebesar 3.960 MW.
Menurut dia, daya mampu pasok untuk Idul Fitri tahun 2018 di Jawa Barat sebesar 10.045 MW atau masih lebih besar dari prediksi beban puncak baik siang hari atau malam hari di perayaan Idul Fitri tahun ini sehingga daya mampu pasok dinyatakan siap untuk menunjang kegiatan selama lebaran tahun ini.
Lebih lanjut Iwan mengatakan meskipun terjadi penurunan terutama untuk konsumsi listrik industri dan perkantoran terdapat beberapa daerah non kawasan industri yang dipredikai beban puncaknya tetap stabil bahkan cenderung meningkat seperti Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Cianjur dan Sukabumi karena merupakan daerah tujuan para pemudik dari beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bekasi dan Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Salah satu persiapan yang kami lakukan terkait jelang Idul Fitri 1439 Hijriah kami mendirikan 14 posko mudik," kata General Manager PT PLN Distribusi Jabar Iwan Purwana di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan langkah-langkah Untuk menjaga keandalan pasokan Iistrik menghadapi momentum Idul Fitri 1439 Hijriah atau Lebaran 2018, PLN Distribusi Jawa Barat meniadakan segala bentuk kegiatan pemeliharaan selama periode H-7 hingga H+7 Idul Fitri 1439 Hijriah.
"PLN juga melaksanakan Siaga Gangguan di sejumlah posko dengan rincian Posko lnduk atau APD sebanyak satu APD atau Area Pengatur Distribusi, Posko Utama (Area) sebanyak 15 Area, Posko Unit (Rayon) sebanyak 89 Rayon, Posko Sub Unit (KP) sebanyak 193 Posko," kata Iwan.
Adapun jumlah personel yang disiagakan untuk menjamin keandalan pasokan Iistrik selama masa Idul Fitri 1438 H, lanjut dia ialah sejumlah 2.633 petugas.
Sementara itu, untuk sarana pendukung yang disiapkan untuk menunjang keandalan pasokan listrik berupa kendaraan sebanyak 560 unit, genset sebanyak 99 unit, mobil crane sebanyak 18 unit, UGB 101 unit, mobil deteksi sembilan unit dan deteksi portable empat unit.
Pihaknya juga menyiapkan SOP keandalan bagi tempat-tempat ibadah dan pusat keramaian lainnya dan juga mendata lokasi penting Idul Fitri di Jawa Barat tahun ini yakni ada 1.120 lokasi di 15 area kerja yang terdiri dari objek vital, tempat pelaksanaan shalat ied dan tempat mudik.
Iwan menuturkan mulai tanggal 11 Juni 2017 diperkirakan beban pemakaian Iistrik cenderung menurun menyusul adanya kebijakan cuti bersama dari pemerintah yang menyebabkan industri, perkantoran dan sebagian pelanggan komersial sudah meliburkan aktivitasnya.
"Diperkirakan kondisi beban akan kembali normal di H+4 hingga H+7 setelah lebaran," katanya.
Pihaknya memprediksi beban puncak siang pada Idul Fitri 1439 H di Jawa Barat sebesar 2.797 MW atau naik 96 MW (3,5 persen) dari beban puncak siang pada Idul Fitri 1438 H sebesar 2.701 MW.
Sementara itu untuk Beban Puncak Malam pada Idul Fitri tahun ini diprediksi mencapai 4.274 MW atau naik sekitar 314 MW atau 7,9 persen dibandingkan dengan beban puncak malam hari pada Idul Fitri tahun lalu sebesar 3.960 MW.
Menurut dia, daya mampu pasok untuk Idul Fitri tahun 2018 di Jawa Barat sebesar 10.045 MW atau masih lebih besar dari prediksi beban puncak baik siang hari atau malam hari di perayaan Idul Fitri tahun ini sehingga daya mampu pasok dinyatakan siap untuk menunjang kegiatan selama lebaran tahun ini.
Lebih lanjut Iwan mengatakan meskipun terjadi penurunan terutama untuk konsumsi listrik industri dan perkantoran terdapat beberapa daerah non kawasan industri yang dipredikai beban puncaknya tetap stabil bahkan cenderung meningkat seperti Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Cianjur dan Sukabumi karena merupakan daerah tujuan para pemudik dari beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bekasi dan Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018