Bandung  (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota Bandung melalui Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan terus memonitor kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) selama Ramadhan melalui sistem remunerasi kerja elektronik (RK-e) guna memastikan pelayanan kepada publik berjalan normal.

"Pemantauan kinerja tentu kita lakukan. Kita punya instrumen pengukuran secara digital melalui E-Remunerasi Kerja," ujar Pelaksana tugas Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kota Bandung, Atet Dedi Handiman di Bandung, Rabu.

Ia mencontohkan, dari data yang masuk ke sistem RK-e, kehadiran ASN pada hari pertama puasa mencapai 97 persen. Artinya, kehadiran ASN ke tempat kerja dapat langsung diketahui melalui sistem informasi digital tanpa bisa dimanipulasi.

"Tiga persennya ASN yang tidak hadir di hari pertama bisa karena sakit, cuti, dan alasan lain," katanya.

Penilaian ASN, kata Atet, dilakukan berdasarkan berbagai indikator, di antaranya adalah aktivitas kerja, pencapaian Indikator Kinerja Utama, dan pengukuran kinerja individu.

"Kinerja individu itu penilaiannya 360 derajat. Jadi atasan menilai bawahan, bawahan menilai atasan, bawahan satu sama lain juga saling menilai," katanya.

Dengan cara tersebut, RK-e tidak hanya mengukur kinerja tetapi juga perilaku. Itulah sebabnya ASN Kota Bandung tetap harus memiliki karakter yang baik disamping kinerja yang optimal.

Pemkot Bandung juga menerapkan reward and punishment yang seimbang. Jika ASN melakukan pelanggaran, RK-e akan memotong tunjangan kerja dinamis sesuai dengan jenis pelanggarannya.

"Untuk yang berprestasi juga kita beri apresiasi. Misalnya ada yang disekolahkan ke luar negeri untuk ikut pelatihan. Itu bagian dari pemberian reward," kata dia. 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018