Garut, (Antaranews Jabar) - Kepolisian Daerah Jawa Barat mengajak kalangan santri dari Pondok Pesantren di Kabupaten Garut untuk bersama-sama menjaga dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menggelar tablig akbar dan memberi pemahaman penting menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

"Kegiatan ini agar semakin menambah cinta tanah air, menjaga rasa persatuan dan persaudaraan, intinya itu," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto, saat menghadiri Tablig Akbar, di Markas Polres Garut, Selasa.

Ia menuturkan, kegiatan keagamaan itu dalam rangka mengajak masyarakat Garut, para ulama, dan pengurus pondok pesantren di Garut untuk bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dan menyukseskan Pilkada Garut.

"Kita harapkan pilkada aman dan kondusif," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna menambahkan, kegiatan yang diselenggarakan jajarannya itu dihadiri 10 ribuan orang perwakilan dari pondok pesantren di Garut.

"Kita sebar 10 ribu undangan, mereka datang ada yang menggunakan bus dan kendaraan lainnya," kata Budi.

Menurut dia, jemaah yang hadir dalam acara itu bisa lebih membludak memadati lapangan Markas Polres Garut, sehingga undangan dibatasi karena keterbatasan tempat.

Jemaah yang hadir, kata dia, tidak hanya dari Kabupaten Garut, tetapi ada juga santri dan ulama dari luar Garut yang sengaja datang untuk mengikuti tablig akbar tersebut.

"Kami menyelenggarakan ini dalam rangka pilkada damai, antiradikal, dan hoaks juga," katanya.

Kegiatan itu dihadiri petinggi jajaran Kepolisian Daerah Jawa Barat, para perwira di Polres Garut, pejabat pemerintah daerah, para ulama, dan ribuan santriwan dan santriwati.

Acara itu menghadirkan pendakwah ternama Luthfi bin Yahya yang menyampaikan ceramah tentang keimanan dan kebangsaan.

Kedatangan Luthfi tersebut disambut histeris kalangan santri, terutama santriwati yang berusaha ingin mendekatinya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018